Model pendidikan kesehatan reproduksi “Fun Kespro” untuk siswa sekolah menengah pertama

Rifqi Festiawan, Universitas Jendral Soedirman, Indonesia
Rachmah Laksmi Ambardini, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pendidikan kesehatan reproduksi untuk siswa SMP yang layak dan efektif untuk digunakan. Model yang dikembangkan diharapkan dapat digunakan guru SMP sebagai salah satu bentuk model pembelajaran materi kesehatan reproduksi yang baik dan efektif. Penelitian ini dilakukan dengan mengadaptasi langkah-langkah penelitian pengembangan sebagai berikut: (1) studi pendahuluan, (2) perencanaan dan perancangan, (3) penyusunan draft awal, (4) validasi produk, (5) revisi draft awal, (6) penyusunan draft kedua, (7) uji kelayakan, (8) uji efektivitas, dan (9) produk akhir. Uji coba skala kecil dilakukan kepada 28 siswa kelas 8 SMP Negeri 2 Purwokerto. Uji coba skala besar dilakukan kepada 90 siswa kelas 8 SMP Negeri 1, 2 dan 8 Purwokerto. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil peneliti-an ini berupa model pendidikan kesehatan reproduksi yang terdiri dari tiga tahap yaitu (1) studi kasus, (2) bermain, dan (3) visualisasi yang disertai dengan buku panduan sebagai pedoman penggunaan model, CD Pembelajaran dan Kartu Pintar Kespro. Dari hasil penilaian validasi ahli dan uji kelayakan dapat ditarik kesimpulan bahwa model pendidikan kesehatan reproduksi yang disusun sangat baik dan layak untuk digunakan, sedangkan berdasarkan uji efektivitas dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa dan dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang kesehatan reproduksi,

 

Reproductive health education model “Fun Kespro” for junior high school students

 

Abstract: This study aims to produce a reproductive health education model for junior high school students that is feasible and effective to use. The developed model is expected to be used by junior high school teachers as a form of a good and effective learning model for reproductive health materials. This research was conducted by adapting the steps of development research as follows: (1) preliminary study, (2) planning and design, (3) preparation of the initial draft, (4) product validation, (5) revision of the initial draft, (6) preparation of the second draft, (7) feasibility test, (8) effectiveness test, and (9) final product. The small-scale trial was conducted on 28 8th-grade students of SMP Negeri 2 Purwokerto. Large-scale trials were conducted on 90 8th-grade students of SMP Negeri 1, 2, and 8 Purwokerto. The data analysis techniques used were quantitative descriptive analysis and qualitative descriptive analysis. The results of this research are in the form of a reproductive health education model consisting of three stages, namely (1) case study, (2) play, and (3) visualization, which is accompanied by a guidebook as a guideline for using the model, Learning CD and Smart Card Kespro. From the results of the expert validation assessment and feasibility test, it can be concluded that the reproductive health education model prepared is very good and suitable for use, while based on the effectiveness test, it can be concluded that the developed model is effective in increasing students' knowledge and can increase students' awareness of reproductive health.


Keywords


model pendidikan; kesehatan; reproduksi

Full Text:

Fulltext PDF

References


Ahmadi, A. & Sholeh, M. (2005). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Achroni. (2012). Pemahaman siswa mengenai kesehatan reproduksi remaja melalui layanan informasi. Jurnal Ilmiah Konseling. Vol 1. 1-9.

Amir. (2009). Pendekatan problem based learning. Jakarta: Solusi Publishing.

Gall, Meredith D., Gall, Joyce P., & Borg, Walter R. (2003). Educational research: an introduction (7th ed). Boston: Pearson Inc.

Maryanti, D. & Septikasari, M. (2009). Kesehatan Reproduksi Teori dan Praktikum. Yogyakarta: Nuha Medica.

Metzler, Michael W. (2000). Instructional models for physical education. Needham Heights: Allyn and Bacon.

Monks FJ, Knoers AMP, Haditono SR. 2002. Psikologi perkembangan, pengantar dalam berbagai bagian-bagiannya. Jakarta: UGM Press.

Morgan & Hamilton (2012). “When the skies fight”: HIV, violence and pathways of precarity. Indian Journal of Sexually

Munendra, Adhen Willy & Lumintuarso, Ria. (2015). Pengembangan model pembelajaran lempar lembing untuk siswa sekolah menengah pertama (SMP). Jurnal Keolahragaan, [S.l.], v. 3, n. 2, p. 127 - 138. ISSN 2461-0259.

Notoatmodjo. (2005). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Path. (2012). Games for adolescent reproductive health. Diambil pada tanggal 1 juli 2015, dari http://www.path.org/Games-for-adolescent-reproductive-health.pdf.

Rahyubi, H. (2012). Desain dan model pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Rahyubi, H. (2015). Kesehatan reproduksi remaja. Diambil pada tanggal 1 juli 2015, dari http://scribd.com/Kesehatan-reproduksi-

Ruffin, N. (2009). Adolescent growth and development. Journal of Virginia State University, 10, 2-4.

Sagala, S. (2012). Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sarlito. (2001). Psikologi remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sarlito. (2011). Instructional model for physical education. Arizona: Holcomb Hathaway, Publishers, Inc.




DOI: https://doi.org/10.21831/jpok.v4i1.19242

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Rifqi Festiawan, Rachmah Laksmi Ambardini

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Lisensi Creative Commons
Jurnal Pedagogi Olahraga dan Kesehatan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/pok/index.


View My Stats