IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA DALAM MATERI GEOMETRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PUNGGELAN
Sugiyono Sugiyono, , Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis miskonsepsi dan kemungkinan penyebab miskonsepsi
yang dialami oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Punggelan, Banjarnegara, pada materi geometri, materi pokok
bangun ruang sisi datar. Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian
yang diteliti yaitu siswa kelas VIII H dan VIII I dimana pada masing-masing kelas terdapat 27dan 25 siswa,
sehingga total subjek penelitian yang diteliti ada 52 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tes diagnostik dan pedoman wawancara untuk mengetahui jenis miskonsepsi apa saja yang dialami oleh siswa,
serta lembar observasi guru dan buku, tes kemampuan spasial dan angket motivasi belajar untuk mengetahui
kemungkinan penyebab siswa mengalami miskonsepsi. Untuk mengetahui jenis miskonsepsi apa saja yang
dialami oleh siswa, data hasil tes diagnostik dan wawancara dianalisis menggunakan triangulasi teknik, kemudian
untuk mengetahui kemungkinan penyebab siswa mengalami miskonsepsi, data hasil tes kemampuan spasial dan
angket motivasi belajar dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat tiga jenis miskonsepsi yang dialami oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Punggelan, yaitu : 1)
miskonsepsi klasifikasional, meliputi kesalahan dalam menentukan unsur-unsur yang terdapat pada bangun ruang,
2) miskonsepsi korelasional meliputi kesalahan dalam menentukan rumus yang tepat dalam menjawab soal cerita
dan kesalahan dalam menentukan hubungan antara konsep prisma dengan konsep kubus maupun balok, 3)
miskonsepsi teoritikal meliputi kesalahan siswa dalam menjelaskan fakta-fakta mengenai beberapa bangun dan
kesalahan dalam memahami beberapa rumus/ formula. Kemungkinan penyebab siswa mengalami mikonsepsi: 1)
Kemampuan spasial dan motivasi belajar memiliki keeratan korelasi yang sangat lemah dengan miskonsepsi yang
dialami oleh siswa kelas VIII H dan VIII I sehingga tidak termasuk dalam kemungkinan penyebab siswa
mengalami miskonsepsi., 2) alat peraga yang masih kurang dimanfaatkan oleh guru, 3) guru terlalu sering
memberikan latihan soal dibandingkan dengan belajar konsep kepada siswa, 4) terdapat kesalahan dalam buku
referensi siswa.
yang dialami oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Punggelan, Banjarnegara, pada materi geometri, materi pokok
bangun ruang sisi datar. Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian
yang diteliti yaitu siswa kelas VIII H dan VIII I dimana pada masing-masing kelas terdapat 27dan 25 siswa,
sehingga total subjek penelitian yang diteliti ada 52 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tes diagnostik dan pedoman wawancara untuk mengetahui jenis miskonsepsi apa saja yang dialami oleh siswa,
serta lembar observasi guru dan buku, tes kemampuan spasial dan angket motivasi belajar untuk mengetahui
kemungkinan penyebab siswa mengalami miskonsepsi. Untuk mengetahui jenis miskonsepsi apa saja yang
dialami oleh siswa, data hasil tes diagnostik dan wawancara dianalisis menggunakan triangulasi teknik, kemudian
untuk mengetahui kemungkinan penyebab siswa mengalami miskonsepsi, data hasil tes kemampuan spasial dan
angket motivasi belajar dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat tiga jenis miskonsepsi yang dialami oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Punggelan, yaitu : 1)
miskonsepsi klasifikasional, meliputi kesalahan dalam menentukan unsur-unsur yang terdapat pada bangun ruang,
2) miskonsepsi korelasional meliputi kesalahan dalam menentukan rumus yang tepat dalam menjawab soal cerita
dan kesalahan dalam menentukan hubungan antara konsep prisma dengan konsep kubus maupun balok, 3)
miskonsepsi teoritikal meliputi kesalahan siswa dalam menjelaskan fakta-fakta mengenai beberapa bangun dan
kesalahan dalam memahami beberapa rumus/ formula. Kemungkinan penyebab siswa mengalami mikonsepsi: 1)
Kemampuan spasial dan motivasi belajar memiliki keeratan korelasi yang sangat lemah dengan miskonsepsi yang
dialami oleh siswa kelas VIII H dan VIII I sehingga tidak termasuk dalam kemungkinan penyebab siswa
mengalami miskonsepsi., 2) alat peraga yang masih kurang dimanfaatkan oleh guru, 3) guru terlalu sering
memberikan latihan soal dibandingkan dengan belajar konsep kepada siswa, 4) terdapat kesalahan dalam buku
referensi siswa.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/jpm.v5i1.681
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Pendidikan Matematika - S1
Jurnal Pedagogi Matematika
e-ISSN: 2987-4386
Website: https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/jpm/index
Email: jurnal_pmat@uny.ac.id
Published by: Universitas Negeri Yogyakarta
Office: Jalan Colombo No. 1, Karangmalang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia