KEEFEKTIFAN MODEL GUIDED INQUIRY DALAM PEMBELAJARAN IPA DITINJAU DARI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN GENERIK SAINS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 4 WATES
yusman wiyatmo, , Indonesia
Susilowati Susilowati, , Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan keterampilan berpikir kritis antara peserta didik yang
berada di kelas eksperimen dan kelas kontrol, (2) perbedaan keterampilan generik sains antara peserta didik yang
berada di kelas eksperimen dan kelas kontrol, (3) keefektifan antara model guided inquiry dengan model cooperative
learning terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis peserta didik, dan (4) keefektifan antara model guided
inquiry dengan model cooperative learning terhadap peningkatan keterampilan generik sains peserta didik. Penelitian
ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental) yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Wates. Populasi
penelitian ini adalah peserta didik kelas VII, sedangkan sampelnya terdiri dari dua kelas yakni kelas VII A sebagai
kelas eksperimen yang menggunakan model guided inquiry dan kelas VII B sebagai kelas kontrol yang menggunakan
model cooperative learning. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Rancangan penelitian
yang digunakan adalah pretest-posttest nonequivalent control group design. Data yang digunakan adalah data
keterampilan berpikir kritis dan data keterampilan generik sains. Data keterampilan berpikir kritis diperoleh dari nilai
pretest-posttest sedangkan data keterampilan generik sains diperoleh dari lembar observasi. Hasil penelitian
menunjukkan: (1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara peserta didik yang berada di kelas eksperimen
dan kelas kontrol, dilihat dari hasil uji t didapatkan taraf signifikansi (Sig. (2-tailed)) sebesar 0,031. (2) Terdapat
perbedaan keterampilan generik sains antara peserta didik yang berada di kelas eksperimen dan kelas kontrol, dilihat
dari hasil uji U Mann-Whitney didapatkan taraf signifikansi (Sig. (2-tailed)) sebesar 0,000. (3) Model guided inquiry
lebih efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis dibandingkan model cooperative learning, dilihat dari nilai
gain ternormalisasi (N-Gain) pada kelas eksperimen memiliki nilai lebih besar dibandingkan pada kelas kontrol
(0,3746 > 0,2419). (4) Model guided inquiry lebih efektif meningkatkan keterampilan generik sains dibandingkan
model cooperative learning, dilihat dari nilai mean pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan pada kelas
kontrol (62,78 > 46,55).
Kata kunci: Efektifitas, Model Guided inquiry, Keterampilan Berpikir Kritis, Keterampilan Generik Sains.
berada di kelas eksperimen dan kelas kontrol, (2) perbedaan keterampilan generik sains antara peserta didik yang
berada di kelas eksperimen dan kelas kontrol, (3) keefektifan antara model guided inquiry dengan model cooperative
learning terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis peserta didik, dan (4) keefektifan antara model guided
inquiry dengan model cooperative learning terhadap peningkatan keterampilan generik sains peserta didik. Penelitian
ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental) yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Wates. Populasi
penelitian ini adalah peserta didik kelas VII, sedangkan sampelnya terdiri dari dua kelas yakni kelas VII A sebagai
kelas eksperimen yang menggunakan model guided inquiry dan kelas VII B sebagai kelas kontrol yang menggunakan
model cooperative learning. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Rancangan penelitian
yang digunakan adalah pretest-posttest nonequivalent control group design. Data yang digunakan adalah data
keterampilan berpikir kritis dan data keterampilan generik sains. Data keterampilan berpikir kritis diperoleh dari nilai
pretest-posttest sedangkan data keterampilan generik sains diperoleh dari lembar observasi. Hasil penelitian
menunjukkan: (1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara peserta didik yang berada di kelas eksperimen
dan kelas kontrol, dilihat dari hasil uji t didapatkan taraf signifikansi (Sig. (2-tailed)) sebesar 0,031. (2) Terdapat
perbedaan keterampilan generik sains antara peserta didik yang berada di kelas eksperimen dan kelas kontrol, dilihat
dari hasil uji U Mann-Whitney didapatkan taraf signifikansi (Sig. (2-tailed)) sebesar 0,000. (3) Model guided inquiry
lebih efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis dibandingkan model cooperative learning, dilihat dari nilai
gain ternormalisasi (N-Gain) pada kelas eksperimen memiliki nilai lebih besar dibandingkan pada kelas kontrol
(0,3746 > 0,2419). (4) Model guided inquiry lebih efektif meningkatkan keterampilan generik sains dibandingkan
model cooperative learning, dilihat dari nilai mean pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan pada kelas
kontrol (62,78 > 46,55).
Kata kunci: Efektifitas, Model Guided inquiry, Keterampilan Berpikir Kritis, Keterampilan Generik Sains.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Pend. Ilmu Pengetahuan Alam - S1
Our journal indexed by:
Printed ISSN (p-ISSN): - | Online ISSN (e-ISSN): 3032-7164
Ethnomathematics Journal by https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/ipa is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |