FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB SISWA PUTUS SEKOLAH TINGKAT SMA/SMK NEGERI DI KOTA MATARAM
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan mengidentifikasi faktor penyebab, program yang dilakukan oleh sekolah dan Dinas Pendidikan Daerah, serta dampak positif dan negatif dari putus sekolah. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif. Teknik analisis data yakni pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan uji kredebilitas yakni triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitiannya: faktor penyebab siswa putus sekolah adalah keadaan ekonomi dan latar belakang orang tua yang rendah dan kurangnya perhatian orang tua; kurangnya minat siswa terhadap sekolah dan motivasi belajar siswa; serta lingkungan pertemanan yang buruk. Program yang telah dilakukan oleh pihak sekolah berupa pendampingan dan home visit, sedangkan program oleh dinas pendidikan daerah berupa Dana BOS, Kartu Indonesia Pintar, dan melakukan ujian Paket C online. Dampak positif dari putus sekolah bagi pihak sekolah adalah terciptanya proses belajar mengajar yang kondusif, dan dampak negatifnya bagi sekolah adalah berkurangnya dana yang masuk ke sekolah, dan bagi siswa adalah menikah dibawah umur, perceraian dini, minum-minuman beralkohol dan pengguna obat-obatan.
Kata kunci: Putus Sekolah, Dampak Putus Sekolah, Penyebab Putus Sekolah
Abstract
The purpose of this research was to identify the causing factor, program the school and department of education and describe the positive and negative impact of school dropout. This type of research is qualitative descriptive. Data analysis techniques are data collection, data condensation, data presentation, and conclusion drawing. Test the validity of the data using the credibility test namely source triangulation and technical triangulation. The results showed that the causing factors of school dropout were the low economic condition, low educational background and the lack attention of parents; the low interest in school and low motivation of the student; and the bad friendship environment. The program that have been taken were comapanion and home visits by the school; as well as BOS Funds, Smart Indonesian Cards, and online Package C exams by the regional departement of education. The positive impact of school dropout were improvement of teaching-learning prossess for the school, while the negative impact were decrease in school funds and underage marriage, early divorce, drinking alcohol, drug users for the students.
Keyword: Drop Out, Impact of Drop Out, Factors of Drop Out
216 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol. 8 Nomor 3 Tahun 2019
PENDAHULUAN
Pendidikan tidak bisa dijauhkan dari kehidupan masyarakat, antara pendidikan dan perkembangan masyarakat tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kemajuan suatu masyarakat dan suatu bangsa sangat ditentukan pembangunan sektor pendidikan dalam penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) (Idi, 2011: 60). Pendidikan bisa disebut sebagai aset yang berharga bagi setiap orang karena pendidikan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga mampu bersaing dan meningkatkan ketrampilan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Melalui Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014, melalui Peraturan Bersama Antara Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Nomor: 07/D/BP/2017 Nomor: 02/MPK.C/PM/2017 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Indonesia Pintar Tahun 2017, dengan bertujuan Meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal/Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun.
Persoalan siswa putus sekolah termasuk masalah pendidikan yang harus segera ditangani. Siswa putus sekolah merupakah hal yang menghambat kemajuan perkembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia dikarenakan jika anak-anak usia sekolah putus sekolah maka yang terjadi manusia bangsa Indonesia hanya memiliki kemampuan dan wawasan rendah sehingga untuk bersaing pun tak mampu karena memiliki kualifikasi yang rendah.
Di Kota
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan mengidentifikasi faktor penyebab, program yang dilakukan oleh sekolah dan Dinas Pendidikan Daerah, serta dampak positif dan negatif dari putus sekolah. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif. Teknik analisis data yakni pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan uji kredebilitas yakni triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitiannya: faktor penyebab siswa putus sekolah adalah keadaan ekonomi dan latar belakang orang tua yang rendah dan kurangnya perhatian orang tua; kurangnya minat siswa terhadap sekolah dan motivasi belajar siswa; serta lingkungan pertemanan yang buruk. Program yang telah dilakukan oleh pihak sekolah berupa pendampingan dan home visit, sedangkan program oleh dinas pendidikan daerah berupa Dana BOS, Kartu Indonesia Pintar, dan melakukan ujian Paket C online. Dampak positif dari putus sekolah bagi pihak sekolah adalah terciptanya proses belajar mengajar yang kondusif, dan dampak negatifnya bagi sekolah adalah berkurangnya dana yang masuk ke sekolah, dan bagi siswa adalah menikah dibawah umur, perceraian dini, minum-minuman beralkohol dan pengguna obat-obatan.
Kata kunci: Putus Sekolah, Dampak Putus Sekolah, Penyebab Putus Sekolah
Abstract
The purpose of this research was to identify the causing factor, program the school and department of education and describe the positive and negative impact of school dropout. This type of research is qualitative descriptive. Data analysis techniques are data collection, data condensation, data presentation, and conclusion drawing. Test the validity of the data using the credibility test namely source triangulation and technical triangulation. The results showed that the causing factors of school dropout were the low economic condition, low educational background and the lack attention of parents; the low interest in school and low motivation of the student; and the bad friendship environment. The program that have been taken were comapanion and home visits by the school; as well as BOS Funds, Smart Indonesian Cards, and online Package C exams by the regional departement of education. The positive impact of school dropout were improvement of teaching-learning prossess for the school, while the negative impact were decrease in school funds and underage marriage, early divorce, drinking alcohol, drug users for the students.
Keyword: Drop Out, Impact of Drop Out, Factors of Drop Out
216 Jurnal Kebijakan Pendidikan Vol. 8 Nomor 3 Tahun 2019
PENDAHULUAN
Pendidikan tidak bisa dijauhkan dari kehidupan masyarakat, antara pendidikan dan perkembangan masyarakat tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kemajuan suatu masyarakat dan suatu bangsa sangat ditentukan pembangunan sektor pendidikan dalam penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) (Idi, 2011: 60). Pendidikan bisa disebut sebagai aset yang berharga bagi setiap orang karena pendidikan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga mampu bersaing dan meningkatkan ketrampilan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Melalui Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014, melalui Peraturan Bersama Antara Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Nomor: 07/D/BP/2017 Nomor: 02/MPK.C/PM/2017 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Indonesia Pintar Tahun 2017, dengan bertujuan Meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal/Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun.
Persoalan siswa putus sekolah termasuk masalah pendidikan yang harus segera ditangani. Siswa putus sekolah merupakah hal yang menghambat kemajuan perkembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia dikarenakan jika anak-anak usia sekolah putus sekolah maka yang terjadi manusia bangsa Indonesia hanya memiliki kemampuan dan wawasan rendah sehingga untuk bersaing pun tak mampu karena memiliki kualifikasi yang rendah.
Di Kota
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/sakp.v8i3.15862
Refbacks
- There are currently no refbacks.