KECUKUPAN ASUPAN ZAT BESI SISWA PEREMPUAN KELAS X JASA BOGA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA

Adelia Kusumaning, Dr. Siti Hamidah

Abstract


Tujuan penelitian ini: (1) Mengetahui tingkat konsumsi variasi pangan sebagai sumber asupan zat besi, (2)
Mengetahui besarnya kandungan zat besi yang dikonsumsi siswa perempuan kelas X Jasa Boga di SMKN 6
Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Data
dikumpulkan dengan angket berupa Food Frequency Questionnaire dan tabel recall 24-hours. Hasil penelitian
diketahui bahwa: (1) Tingkat konsumsi asupan sumber zat besi tertinggi yang dikonsumsi selama tujuh hari dari
serealia adalah nasi putih (10,9 mg; tinggi); dari umbi berpati adalah ubi jalar (1,8 mg; rendah); dari kacangkacangan
adalah tempe (12,6 mg; sedang); dari daging, unggas dan hasil olahnya adalah hati ayam (11,9 mg;
sedang); dari ikan adalah udang (8,2 mg; sedang); dari telur adalah telur ayam (6,9 mg; rendah); dari sayuran
adalah kubis (10,1 mg; sedang); dari buah adalah pepaya (3,1 mg; sedang); dari susu adalah susu sapi (6,1 mg;
sedang); dari gula, sirup, dan konfeksioneri adalah teh (5,7 mg; rendah); dari suplemen penambah Fe adalah
sangobion dan sakatonik (rendah), (2) Jumlah asupan zat besi rata-rata 13,72 mg/hari (cukup).
Kata kunci: kecukupan asupan, zat besi

 

The purposes of this study were designed to: (1) Determine consumption level the variation of food groups
as sources of iron intake, (2) Determine the amount of iron content consumed by female students of grade X
Department Of Culinary at SMKN 6 Yogyakarta. The type of this study was quantitative descriptive with cross
sectional approach. The data were collected by questionnaires in form of Food Frequency Questionnaire and
Recall 24-Hours. The results of the study revealed that: (1) The highest consumption level of iron source intake
consumed in seven days from cereals was white rice (10.9 mg; high); from starchy tuber was sweet potato (1.8 mg;
low); from nuts was tempe (12.6 mg; moderate); from meat, poultry and the product was chicken liver (11.9 mg;
moderate); from fish was shrimph (8.2 mg; moderate); from egg was chicken eggs (6.9 mg; low); from vegetable
was cabbage (10.1 mg; moderate); from fruit was papaya (3.1 mg; moderate); from milk was cow's milk (6.1 mg;
moderate); from sugar, syrup, and the most confectionery was tea (5.7 mg; low); from Fe enhancer supplement
was Sangobion and Sakatonik (low). (2) The amount of iron intake was on average 13.72 mg / day (quite enough).
Keywords: iron intake adequacy


Full Text:

PDF

References


Anas Sudijono. (2012). Pengantar Statistik

Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Andi Hakim Nasoetion,dkk. (1988). Pengetahuan

Gizi Mutakhir Mineral. Jakarta: PT.

Gramedia anggota IKAPI.

Arisman. (2009). Gizi dalam Daur Ulang

Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi, Ed.2.

Jakarta: EGC.

Ayu Bulan Febry, dkk. (2013). Ilmu Gizi untuk

Praktisi Kesehatan. Yogyakarta: Graha

Ilmu.




DOI: https://doi.org/10.21831/jcet.v5i6.5281

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 E-Journal Student PEND. TEKNIK BOGA - S1