PERANAN GERAKAN SAYA PEREMPUAN ANTI KORUPSI DALAM MENCEGAH TINDAK PIDANA KORUPSI PENGELOLAAN DANA DESA DI DESA REJOSARI KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Famelia Wibawanti, , Indonesia
Sri Hartini, , Indonesia

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peranan gerakan SPAK dalam mencegah tindak pidana korupsi pengelolaan dana desa di Desa Rejosari Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul. Di samping itu untuk mengidentifikasi berbagai hambatan dan mendeskripsikan upaya gerakan SPAK untuk mengatasi hambatan dalam melaksanakan mencegah tindak pidana korupsi pengelolaan dana desa di wilayah Desa Rejosari Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul.

Jenis penelitian ini yakni jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan metode penelitian kualitatif. Penentuan subjek penelitian enggunakan teknik purposive. Sebagai subjek penelitian yaitu dua orang Agen Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi Desa Rejosari Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul, Kepala Desa Rejosari Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul dan Satu Orang Kepala Desa Rejosari Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan dan keabsahan data melalui crosscheck. Teknik analisis data dilakukan secara induktif melalui reduksi data, kategorisasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peranan gerakan SPAK dalam mencegah tindak pidana korupsi pengelolaan dana desa yaitu (a) melakukan sosialisasi pendidikan anti korupsi pengeloaan dana desa kepada masyarakat dan pemdes (b) melakukan tindakan pengembangan wawasan anti korupsi dari Gerakan SPAK kepada Agen SPAK 2) Hambatan dalam mencegah tindak pidana korupsi pengelolaan dana desa secara internal yaitu: banyak agen SPAK yang tidak aktif lagi dalam gerakan SPAK, kurangnya kerjasama antar agen SPAK, keterbatasan waktu dalam pelatihan ToT dan evaluasi yang dianggap kurang, permainan yang khusus membahas dana desa (TRATA) dianggap sulit, masih adanya perasaan takut dan segan dari Agen SPAK untuk sosialisasi ke dalam lingkungan pemdes. Hambatan eksternal yaitu: kurangnya partisipasi dan dukungan dari pemdes dalam sosialisasi anti korupsi. 3) Upaya mengatasi hambatan internal yaitu membentuk Agen-Agen SPAK baru, berusaha melakukan kolaborasi dengan Agen SPAK yang lain, aktif ikut dalam seminar mengenai Gerakan SPAK, memasukan materi mengenai dana desa dalam berbagai permainan, masuk ke dalam lingkungan pemdes. Untuk mengatasi hambatan eksternal yaitu selalu mengundang pemdes disetiap sosialisasi tentang anti korupsi pengelolaan dana desa.

Kata kunci : Peranan, Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi, Mencegah Tindak Pidana Korupsi Pengelolaan Dana Desa


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.