Penerimaan Tradisi Tahlilan dalam Kehidupan Sosial Masyarakat Desa Sokaraja Lor Banyumas
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menilai tanggapan masyarakat Sokaraja Lor
terhadap tradisi tahlilan khususnya alasan pelestariannya dan dampak sosial
kemasyarakatan. Untuk mendapatkan data, penelitian mengadopsi pendekatan kualitatif
dengan metode wawancara semi terstruktur, observasi dan dokumen, melibatkan
informan berjumlah 12 orang yang terdiri dari anggota masyarakat senior baik laki-laki
dan perempuan serta tokoh agama dan masyarakat, divalidasi dengan triangulasi sumber
data, dan dianalisis mengikuti teknik interaktif yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan Milles dan Hubberman. Hasil penelitian
menunjukan bahwa tahlilan memiliki 2 penilaian, penilaian positif mampu meningkatkan
hubungan masyarakat, sedangkan secara batin mampu meningkatkan keimanan. Penilaian
negatif, warga memaksakan dan rela berhutang untuk melaksanakan tahlilan. Alasan
masyarakat melestarikan tahlilan adalah kebermanfaatan bagi dirinya dengan Tuhan dan
masyarakat. Penerimaan masyarakat secara umum tahlilan dianggapnya sebagai kegiatan
yang memiliki pahala besar, sedangkan disisi lain masyarakat menerima karena tuntutan
tradisi
terhadap tradisi tahlilan khususnya alasan pelestariannya dan dampak sosial
kemasyarakatan. Untuk mendapatkan data, penelitian mengadopsi pendekatan kualitatif
dengan metode wawancara semi terstruktur, observasi dan dokumen, melibatkan
informan berjumlah 12 orang yang terdiri dari anggota masyarakat senior baik laki-laki
dan perempuan serta tokoh agama dan masyarakat, divalidasi dengan triangulasi sumber
data, dan dianalisis mengikuti teknik interaktif yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan Milles dan Hubberman. Hasil penelitian
menunjukan bahwa tahlilan memiliki 2 penilaian, penilaian positif mampu meningkatkan
hubungan masyarakat, sedangkan secara batin mampu meningkatkan keimanan. Penilaian
negatif, warga memaksakan dan rela berhutang untuk melaksanakan tahlilan. Alasan
masyarakat melestarikan tahlilan adalah kebermanfaatan bagi dirinya dengan Tuhan dan
masyarakat. Penerimaan masyarakat secara umum tahlilan dianggapnya sebagai kegiatan
yang memiliki pahala besar, sedangkan disisi lain masyarakat menerima karena tuntutan
tradisi
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v6i7.9140
Refbacks
- There are currently no refbacks.
eISSN: 2827-9417