DINAMIKA KONFLIK DUSUN WUNI DAN DUSUN GABUG DI DESA GIRICAHYO

Fitria Wulandari,

Abstract


Konflik merupakan fenomena sosial yang pasti terjadi di masyarakat. Konflik
terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan, nilai atau tujuan yang disertai ancaman atau
kekerasan sehingga menyebabkan kondisi tidak nyaman baik antar individu maupun antar
kelompok. Saat ini konflik tengah terjadi di Desa Giricahyo yaitu konflik antara Dusun
Wuni dan Dusun Gabug. Konflik tersebut merupakan konflik terbuka secara kekerasan
yang dipicu oleh berbagai macam faktor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor penyebab konflik antara Dusun Wuni dan Dusun Gabug serta
dinamika konlik yang terjadi dalam konflik tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mengetahui dan
mendeskripsikan berbagai sikap dan fenomena yang ada. subyek dalam penelitian ini
adalah warga dari Dusun Wuni dan Dusun Gabug Desa Giricahyo. Sumber data primer
meliputi pelaku konflik dan pihak yang mengetahui konflik. Teknik pengumpulan data
meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan
adalah purposive sampling. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Analisis data menggunakan model analisis Milles dan Huberman.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa konflik yang terjadi antara masyarakat
Dusun Wuni dan Dusun Gabug merupakan konflik terbuka yang sering berujung pada
kekerasan. Adapun faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya konflik
berkepanjangan tersebutantara lain kurangnya saluran untuk mengungkapankan
perbedaan pendapat, lemahnya kontrol sosial yang ada di masyarakat, serta terjadinya
pembiaran konflik. Efek yang ditimbulkan yakni meningkatnya solidaritas anggota
masyarakat masing-masing dusun yang berkonflik, berkembangnya prasangka buruk
yang menyebabkan konflik berkepanjangan, persaingan yang tidak sehat diantara
masyarakat dua dusun tersebut, dan pandangan buruk dari pihak luar dusun terhadap
anggota masyarakat dusun Wuni dan Dusun Gabug.. Sedangkan dinamika konflik dapat
dilihat melalui beberapa tahap, antara lain tahap pra konflik yaitu tahap munculnya rasa
tidak suka dan rasa benci terhadap kelompok lawan, kemudian tahap konfrontasi yaitu
berupa adu mulut dan aksi bleyer, krisis dapat dilihat saat konflik pecah menjadi aksi
kekerasan, dan pasca konflik yaitu konflik diselesaikan dengan cara musyawarah,
tindakan dari kepolisian, serta tindakan menghindari konflik

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v6i6.9129

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


eISSN: 2827-9417