EKSISTENSI KEBUDAYAAN SUKU DAYAK KENYAH UMA’ LUNG DI DESA SETULANG KECAMATAN MALINAU SELATAN HILIR KABUPATEN MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Eksistensi Kebudayaan Suku Dayak Kenyah Uma’ Lung;
dan (2) Kendala yang dialami dalam Mempertahankan Eksistensi Kebudayaan Suku Dayak Kenyah
Uma’ Lung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode studi kasus. Setting
penelitian berada di Suku Dayak Kenyah Uma’ Lung di Desa Setulang, kabupaten Malinau. Teknik
analisis data menggunakan model analisis dari Miles & Huberman yang meliputi pengumpulan data,
reduksi data, display data, dan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi
sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Eksistensi kebudayaan Suku Dayak Kenyah Uma’
Lung sangat eksis di kalangan wisatawan asing. Cara warga di desa Setulang untuk menjaga eksistensi
kebudayaan adalah dengan cara warga bekerjasama dengan pemerintah untuk mengadakan program
yang menarik minat generasi muda, ikut mempelajari berbagai macam jenis tatto yang marak
bermunculan saat ini dengan tetap menggunakan bahan dan motif yang khas dari masyarakat dayak
kenyah Uma Lung di desa Setulang, melakukan tradisi meghala edang secara rutin setiap bulan
purnama tiba, dan melakukan penyuluhan-penyuluhan terhadap turis asing tentang objek wisata yang
akan dikunjungi sebagai upaya dalam mengenalkan budaya desa Setulang kepada turis asing. (2)
Kendala yang dialami dalam mempertahankan eksistensi kebudayaan Suku Dayak Kenyah Uma’ Lung
adalah warga sekitar belum seluruhnya mampu berbicara bahasa asing dengan turis asing sehingga
menghambat komunikasi dan interaksi antara dua belah pihak. Selain itu, pemilihan perangkat Desa
Setulang sifatnya turun temurun dari keluarga sebelumnya yang memangku jabatan di Desa Setulang,
sehingga susah maju dan berkembang karena tidak memberi kesempatan pada generasi muda yang
cakap dan berkualitas menduduki jabatan tersebut