FENOMENA GUSARAN (SUNAT WANITA) SEBAGAI TRADISI BUDAYA SUNDA DI DESA SALEBU, KECAMATAN MAJENANG, KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH

Rijalul Kowam Bilhaikiki,

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang gusaran (sunat wanita), apakah faktor
pendorong masyarakat berpartisipasi melakukan tradisi gusaran (sunat wanita) dan mengetahui bagaimana
pandangan masyarakat Sunda terkait fenomena tradisi gusaran (sunat wanita). Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif deskriptif. Sumber data primer dan sekunder. Teknik pengambilan sampel purposive sampling. Teknik
pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Validitas triangulasi data,
dan teknik analisis yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data penarikan kesimpulan. Hasil penelitian:
(1) Pelaksanaan gusaran (sunat wanita) dilatar belakangi oleh pertama, adanya keyakinan gusaran (sunat wanita)
adalah ajaran agama. Kedua, keyakinan bahwa gusaran (sunat wanita) merupakan tradisi leluhur. Prosesi gusaran
memiliki 4 tahap, yaitu: persiapan, urutan acara, acara inti, simbol-simbol dan dampak. (2) Faktor pendorong
berpartisipasi melakukan tradisi gusaran (sunat wanita) adalah adanya adat istiadat, ajaran agama Islam, faktor
tempat dan faktor umur. FaktorĀ  paling dominan yaitu faktor agama dan faktor tradisi (3) Pandangan masyarakat
yaitu ingin mempertahankan tradisi tersebut karena tradisi sudah berjalan sejak zaman dahulu dan ada unsur agama
agar anak menjadi suci dan sah secara Islam

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v6i5.9124

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


eISSN: 2827-9417