PERAN KETUA RT DALAM MENERAPKAN “NILAI SUMARAH DAN NGRENGKUH” DI TENGAH MENINGKATNYA PEMBANGUNAN (Studi Di RT 02 RW 23 Ngropoh, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran ketua RT dalam menerapkan
“nilai sumarah dan ngrengkuh” di tengah meningkatnya pembangunan (studi di
RT 02 RW 23 Ngropoh, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta). Selain itu,
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat
peran ketua RT dalam menerapkan “nilai sumarah dan ngrengkuh” di tengah
meningkatnya pembangunan (studi di RT 02 RW 23 Ngropoh, Condongcatur,
Depok, Sleman, Yogyakarta). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
deskriptif. Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah: (1) kepala dukuh Ngropoh, ketua
RW 23 Ngropoh, ketua RT 01 dan RT 02 Ngropoh, kaum RW 23 Ngropoh, tokoh
masyarakat dari kelompok ibu-ibu, kelompok bapak-bapak, dan kelompok
pemuda. (2) warga lokal Ngropoh dan warga pendatang yang bersifat menetap dan
kos di daerah Ngropoh. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pertama, ketua RT 02 RW 23 Ngropoh melaksanakan lima peran tokoh
masyarakat dalam menerapkan “nilai sumarah dan ngrengkuh” yakni: berperan
sebagai stabilitator, inovator, modernisator, pelopor, dan pelaksana sendiri.
Kedua, faktor pendukung peran ketua RT dalam menerapkan “nilai sumarah dan
ngrengkuh” yakni: solidaritas yang tinggi, partisipasi masyarakat, warga
pendatang yang langsung bisa berbaur, antusias mayoritas warga dalam setiap
agenda dan warga pendatang yang menaati norma serta patuh kepada pemimpin.
Sedangkan faktor penghambatnya yakni: pembangunan yang semakin meningkat,
perubahan bentuk partisipasi masyarakat, rasa nasionalisme yang masih kurang,
adanya kost bulanan, kesibukan dan kesadaran warga yang bermacam-macam,
belum adanya penghubung kepada warga pendatang, dan hujan.