PELESTARIAN TRADISI KORMATAN DALAM SERANGKAIAN UPACARA ADAT KEMATIAN DI MASYARAKAT KECAMATAN NGABLAK, KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH

Vina Perwitasari,

Abstract


Tradisi Kormatan adalah salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat kecamatan Ngablak,
Kabupaten Magelang pada hari meninggalnya seseorang untuk menghormati orang yang
meninggal dan keluarga yang ditinggalkan. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk:
mengetahui proses pelaksanaan tradisi kormatan di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang,
Jawa Tengah, mengetahui makna yang terkandung dalam tradisi kormatan bagi masyarakat
Ngablak, mengetahui upaya-upaya yang dilakukan masyarakat Ngablak dalam melestarikan
tradisi kormatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data
primer yaitu wawancara dengan informan yaitu tetua adat dan masyarakat Ngablak. Sumber data
sekunder diperoleh dari dokumentasi, internet, buku penunjang, dan laporan hasil penelitian
terkait. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, peneliti
memilih informan yaitu tetua adat dan masyarakat yang dianggap banyak mengetahui tentang
Tradisi Kormatan, untuk menguji validitas data menggunakan triangulasi sumber. Teknik
analisis data menggunakan analisis interaktif Miles danĀ  Huberman melalui empat tahap yaitu
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa, adanya upaya masyarakat dalam melestarikan tradisi kormatan di
kecamatan Ngablak agar tradisi kormatan tetap lestari dan menjadi ciri khas upacara kematian
yang ada di kecamatan Ngablak. Proses pelaksanaan tradisi kormatan berlangsung selama tujuh
hari setelah hari kematian seseorang, pada hari pertama tradisi kormatan dilaksanakan setelah
pemakaman selesai. Makna tradisi kormatan adalah menghormati orang yang sudah meninggal
dan keluarga yang ditinggalkan, meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan, mendekatkan diri
dengan Tuhan, mengingatkan kepada sesama karena semua akan kembali kepadaNya. Upaya
yang dilakukan oleh masyarakat yaitu melaksanakan tradisi kormatan ketika ada orang yang
meninggal, melibatkan semua kalangan dari kalangan muda hingga tua pada saat kormatan,
saling tolong-menolong dalam melaksanakan tradisi kormatan. Adapun yang menghambat
berjalannya tradisi kormatan adalah dana dan cuaca ketika upacara adat berlangsung.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v6i2.9085

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


eISSN: 2827-9417