PERAN LSM DALAM MENANGANI MASALAH KEKERASAN PADA ANAK (STUDI KASUS DI LSM RIFKA ANNISA YOGYAKARTA)

Libriana CandraDewi,

Abstract


Tingginya masalah kekerasan pada anak yang masuk di daftar laporan beberapa lembaga
pemerhati  anak  seperti  LSM  adalah  hal  yang  melatarbelakangi  penelitian  ini  dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran LSM dalam menangani masalah
kekerasan  pada  anak. Studi  kasus  penelitian  ini  adalah  di  LSM  Rifka  Annisa  Yogyakarta.
Kajian  tentang  peran  LSM  dalam  menangani  masalah  kekerasan  pada  anak  ini
menggunakan  metode  kualitatif  deskriptif.  Informan  penelitian  dipilih  menggunakan  teknik
purposive sampling berdasarkan beberapa kriteria yaitu beberapa konselor dari LSM Rifka
Annisa  yang  mengetahui,  serta  menangani  masalah  kekerasan  pada  anak  yang  masuk.
Teknik  pengumpulan  data  dilakukan  dengan  observasi,  wawancara,  dan  dokumentasi.
Proses  analisis data  penelitian  ini  menggunakan  analisis  model  interaktif  Miles  dan
Huberman,  mulai  dari  pengumpulan  data,  reduksi  data,  penyajian  data,  hingga  proses
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kasus kekerasan pada anak
yang paling banyak terjadi selama ini adalah kekerasan seksual sampai dengan incest, dan
LSM memiliki peran yang penting dalam upaya mengatasi masalah tersebut. Pertama, dari
segi  preventif  dengan  gencar  melakukan  sosialisasi  dan  kampanye  anti  kekerasan  serta
dengan upaya mengadvokasi kebijakan pemerintah. Kedua, secara edukatif dengan diskusi
rutin dan terjun langsung ke sekolah-sekolah dengan program Rifka Goes To School. Ketiga,
secara  kuratif  dengan  memberi  bantuan  konseling  dan  pendampingan.   Baik  itu
pendampingan secara diversi, ataupun melalui jalur peradilan. Tak hanya pendampingan di
awal,  namun  pendampingan  sampai  tuntas,  sampai  dengan  tahap  pengawasan  atau
monitoring.  Sehingga,  korban  kekerasan  anak  diharapkan  dapat  berdaya  dan  memulai
kehidupannya  seperti  anak  normal  lainnya.  Selain  itu,  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa
masih  kurang  kuatnya  kerjasama  yang  baik  dari  semua  pihak  dalam  menyikapi  masalah
kekerasan  pada  anak  sehingga  dapat  menghambat  peran  LSM.  Terbukti  dari  kurang
kooperatifnya  keluarga  korban,  keterbatasan  fisik/mental  korban,  dan  peran  media  massa
yang melebih-lebihkan berita.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v5i5.4010

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


eISSN: 2827-9417