PENDIDIKAN INKLUSIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PENDIDIKAN MULTIKULTUR DI SMA MUHAMMADIYAH 4 YOGYAKARTA

Mulkanur Rohim,

Abstract


Pendidikan  merupakan  usaha  sadar  dan  terencana  kepada  peserta  didik.  Salah  satu
usahanya  untuk  tidak  diskriminatif  dan  implikasinya  adalah  konsep  kebijakan
pendidikan inklusif yang mengarah pada pendidikan multikultur.    Salah satu sekolah
yang  menggunakan  kebijakan  inklusif  adalah  SMA  Muhammadiyah  4  Yogyakarta.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan inklusif di SMA
Muhammadiyah  4  Yogyakarta  dan  mengetahui  peran  pendidikan  inklusif  sebagai
upaya meningkatkan pendidikan multikultur di SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta.
Penelitian  ini  merupakan  penelitian  kualitatif deskriptif,  teknik  pengumpulan  data
menggunakan  observasi,  wawancara,  dan  dokumentasi.  Sampel  penelitian
menggunakan  teknik  purposive  sampling,  terdiri  dari  kepala  sekolah,  wakil  kepala
sekolah,guru,  peserta  didik  inklusif  dan  peserta  didik  reguler.  Uji  validitas  data
menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode, proses analisis data dalam
penelitian  ini  menggunakan  analisis  model  interaktif  Miles  dan  Huberman  dari
pengumpulan  data,  reduksi  data,  penyajian  data,  dan  penarikan  kesimpulan. Hasil
Penelitian  menunjukan  penerapan  pendidikan  inklusif  di  SMA  Muhammadiyah  4
Yogyakarta  sudah  baik  dengan  sarana  prasarana  yang  memadai,  kurikulum  yang
diterapkan  bagi  peserta  didik  inklusif  menggunakan  sistem  reguler  penuh  pull  out.
Pendekatan  pembelajaran  yang  tepat,  adanya  peranan  Peer  tutoring  dan Peer
Collaborating  serta  evaluasi  pembelajaran  disesuaikan.  Memberikan  peluang
berprestasi bagi semua peserta didiknya. Sekolah yang ramah, dimana semua peserta
didik  dapat  diterima  dan  diberikan  pelayanan  terbaik  oleh  pihak  sekolah.  Faktor
pendorong pendidikan inklusif sebagai berikut: 1)Bapak-Ibu Guru, Karyawan dapat
menerima.  2)Siswa  dan  siswi  senang  dengan  keberadaan  mereka.  3)Masyarakat
memberikan perhatian khusus terhadap siswa inklusif. 4)Sarana dan Prasarana yang
baik  dan  memadai.  5)Peserta  didik  inklusif  mempunyai  bakat  dan  prestasi.  Faktor
Penghambatnya  sebagai  berikut:  1)Belum  semua  guru  memiliki  kemampuan
melayani anak berkebutuhan khusus. 2)Kurangnya pelatihan terhadap guru. 3)Jumlah
guru  pembimbing  khusus  berjumlah  satu  orang.  4)Sarana  dan  prasarana  belum
lengkap.  5)Perhatian  dari  pemerintah  kurang  dan  dana  terbatas.  Sekolah  ini
berwawasan multikultur dan semakin meningkat dengan adanya pendidikan inklusif
dimana  toleransi  sangat  dijunjung  tinggi,  dan  kerjasama  disemua  bidang  diarahkan
pada  prestasi  sekolah.  Peserta  didik  disekolah  mampu  menghadapi  perbedaan  dan
menjadikannya motivasi untuk berkembang. Sikap anti diskriminasi tertanam dalam
diri semua warga sekolah.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v5i4.3961

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


eISSN: 2827-9417