Pengasuhan Anak Dalam Keluarga Dengan Ayah Yang Bekerja Sebagai Pengemudi Mobil Truk Antarprovinsi Di Desa Rajabasa Lama
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengasuhan anak dalam keluarga dengan
ayah yang bekerja sebagai pengemudi mobil truk antarprovinsi dan dampak
pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua terhadap anak. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dijabarkan secara deskriptif. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa pengasuhan yang diterapkan pada keluarga dengan ayah
yang bekerja sebagai pengemudi mobil truk antarprovinsi di Desa Rajabasa Lama
memiliki keberagaman gaya pengasuhan, yaitu demokratis, permisif, dan otoriter.
Gaya pengasuhan demokratis dilakukan dengan mengajak anak berdiskusi
memutuskan sesuatu, seperti menu makanan sehari-hari, pakaian, dan barang yang
akan digunakan oleh anak. Gaya pengasuhan permisif diterapkan oleh orang tua
seperti aktivitas bermain anak di siang hari dan kegiatan ekstrakulikuler yang
dipilih anak. Gaya pengasuhan otoriter digunakan dengan membuat peraturan tegas
waktu belajar anak. Gaya pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua memberikan
dampak kepada anak. Dampak gaya pengasuhan demokratis adalah anak menjadi
bertanggung jawab, anak mendapatkan tempat berbagi cerita dengan orang tua, dan
anak menjadi mandiri. Dampak gaya pengasuhan permisif membuat anak menjadi
agresif dan tidak patuh karena terbiasa bebas melakukan yang diinginkan tanpa
hambatan dan selalu mendapatkan yang diinginkan. Dampak gaya pengasuhan
otoriter yaitu membuat anak ragu-ragu dengan tindakan yang akan dilakukan
karena takut mendapatkan sanksi.
ayah yang bekerja sebagai pengemudi mobil truk antarprovinsi dan dampak
pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua terhadap anak. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dijabarkan secara deskriptif. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa pengasuhan yang diterapkan pada keluarga dengan ayah
yang bekerja sebagai pengemudi mobil truk antarprovinsi di Desa Rajabasa Lama
memiliki keberagaman gaya pengasuhan, yaitu demokratis, permisif, dan otoriter.
Gaya pengasuhan demokratis dilakukan dengan mengajak anak berdiskusi
memutuskan sesuatu, seperti menu makanan sehari-hari, pakaian, dan barang yang
akan digunakan oleh anak. Gaya pengasuhan permisif diterapkan oleh orang tua
seperti aktivitas bermain anak di siang hari dan kegiatan ekstrakulikuler yang
dipilih anak. Gaya pengasuhan otoriter digunakan dengan membuat peraturan tegas
waktu belajar anak. Gaya pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua memberikan
dampak kepada anak. Dampak gaya pengasuhan demokratis adalah anak menjadi
bertanggung jawab, anak mendapatkan tempat berbagi cerita dengan orang tua, dan
anak menjadi mandiri. Dampak gaya pengasuhan permisif membuat anak menjadi
agresif dan tidak patuh karena terbiasa bebas melakukan yang diinginkan tanpa
hambatan dan selalu mendapatkan yang diinginkan. Dampak gaya pengasuhan
otoriter yaitu membuat anak ragu-ragu dengan tindakan yang akan dilakukan
karena takut mendapatkan sanksi.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v5i4.3959
Refbacks
- There are currently no refbacks.
eISSN: 2827-9417