OTORITAS TUBUH PEREMPUAN BERTATO

Sindy Oktaviani, Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta
Nur Hidayah, Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta
Aris Martiana, Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract


Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan bagaimana
hakikat dan otoritas tubuh perempuan, dan bagaimana dinamika tubuh perempuan dimasyarakat, serta
alasan-alasan dibalik keputusan perempuan untuk mentato tubuhnya. Pemilihan informan menggunakan
teknik snowball sampling dan purposive sampling. Kriteria informan dalam penelitian ini meliputi
perempuan dewasa yang memiliki tato ditubuhnya dan bergerak atau pernah bergerak dikegiatan sosial.
Teknik validitas data dengan triangulasi sumber data. Sedangkan teknik analisa data menggunakan model
interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat makna tersendiri mengenai
tubuh bagi seorang perempuan. Tubuh tidak hanya sekedar fenomena fisik, akan tetapi juga sebagai hasil
kontruksi sosial masyarakat yang ada. Tubuh perempuan dimasyarakat selalu mengalami dinamika yang
beragam, mulai dari aturan yang melingkupinya hingga wacana pembebasan mengenai tubuh. Tato
menjadi salah satu contoh perempuan dalam mengatur tubuh yang mereka miliki. Dalam hal ini,
perempuan bertato selain telah menyadari bahwa dirinya memiliki wewenang atas tubuhnya juga masih
berada dalam tekanan sosial masyarakat. Faktor atau alasan perempuan mentato tubuh mereka antara lain
: (1) Tato sebagai bentuk otoritas tubuh, (2) Tato sebagai alternatif menikmati seni, dan (3) Tato sebagai
simbol falsafah hidup.


Keywords


Tato, Perempuan, Otoritas, Tubuh

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v9i4.17126

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


eISSN: 2827-9417