KONFLIK PEMILIHAN KEPALA DUSUN DEPOK AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA
Farida Hanum, Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta
Abstract
Penelitian ini mendeskripsikan latar belakang, faktor penyebab, dan upaya yang sudah
dilakukan untuk menyelesaikan konflik pemilihan kepala dusun Depok Ambarketawang.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan
teknik purposive sampling dengan jumlah informan 8 orang. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan
adalah triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data milik Miles
dan Huberman meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konflik tersebut dilatar belakangi
oleh pemilihan kepala dusun melalui musyawarah dusun dan tes. Faktor penyebab konflik
tersebut adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang peraturan daerah yang baru, dukuh
terpilih tidak sesuai dengan keinginan masyarakat, kurangnya sosialisasi pada masyarakat
tentang calon dukuh, dan adanya pengaruh dari kelompok tertentu. Adapun upaya yang sudah
dilakukan untuk mengatasi konflik pada pemilihan kepala dusun tersebut antara lain kepala
desa berusaha menjelaskan peraturan daerah yang baru pada masyarakat, negosiasi yang
dilakukan oleh kepala desa, mediasi mempertemukan dukuh terpilih dengan masyarakat, dan
dukuh terpilih mengundurkan diri.
Kata Kunci: Konflik, Pemilihan, Kepala Dusun
dilakukan untuk menyelesaikan konflik pemilihan kepala dusun Depok Ambarketawang.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan
teknik purposive sampling dengan jumlah informan 8 orang. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan
adalah triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data milik Miles
dan Huberman meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konflik tersebut dilatar belakangi
oleh pemilihan kepala dusun melalui musyawarah dusun dan tes. Faktor penyebab konflik
tersebut adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang peraturan daerah yang baru, dukuh
terpilih tidak sesuai dengan keinginan masyarakat, kurangnya sosialisasi pada masyarakat
tentang calon dukuh, dan adanya pengaruh dari kelompok tertentu. Adapun upaya yang sudah
dilakukan untuk mengatasi konflik pada pemilihan kepala dusun tersebut antara lain kepala
desa berusaha menjelaskan peraturan daerah yang baru pada masyarakat, negosiasi yang
dilakukan oleh kepala desa, mediasi mempertemukan dukuh terpilih dengan masyarakat, dan
dukuh terpilih mengundurkan diri.
Kata Kunci: Konflik, Pemilihan, Kepala Dusun
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v11i1.15762
Refbacks
- There are currently no refbacks.
eISSN: 2827-9417