EKSISTENSI KEBUDAYAAN BATHOK BOLU ALAS KETONGGO SAMBIROTO DI PURWOMARTANI KALASAN SLEMAN

Bianca Paramita Kartika Dewi, Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta
V. Indah Sri Pinasti, Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) eksistensi kebudayaan Bathok Bolu Alas
Ketonggo; dan (2) Faktor pendukung dan penghambat dalam mempertahankan eksistensi kebudayaan
Bathok Bolu Alas Ketonggo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek Penelitian adalah
pengelola kebudayaan sebanyak 3 orang. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara
mendalam dan observasi. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, display
data, dan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menemukan bahwa (1) Eksistensi kebudayaan Bathok Bolu Alas Ketonggo sangat
eksis di kalangan wisatawan asing. Ditinjau dari sistem kepercayaan yaitu unsur kepercayaan nenek
moyang dan kepercayaan terhadap Tuhan. Ditinjau dari sistem organisasi dan kemasyarakatan
ditandai dengan adanya pertemuan rutin dari seluruh anggota dan tim yang terlibat dalam pementasan
setiap 1 suro. Ditinjau dari sistem pengetahuan budaya Bathok Bolu Alas Ketonggo tidak semeriah
acara Grebeg pada setiap Mulud. Ditinjau dari sistem mata pencaharian hidup adalah berdagang dan
bertani. Ditinjau sistem teknologi dan peralatan ditunjukkan dari kostum pelaku kesenian, peralatan
pentas, jenis kesenian yang dipentaskan, dan melibatkan media massa sebagai ajang promosi. Ditinjau
dari aspek bahasa, ada bahasa Jawa, Indonesia, dan bahasa Inggris. Ditinjau dari segi kesenian dengan
cara melakukan penyuluhan-penyuluhan terhadap turis asing tentang budaya Bathok Bolu. (2) Faktor
pendukung yaitu adanya dukungan dari pihak pengelola, tim, dan juga semangat dan antusias warga
ketika melaksanakan acara Bathok Bolu sehingga acara tetap berjalan dengan lancar, serta dibantu
oleh media massa untuk menyebarkan acara kebudayaan tersebut. faktor penghambat berupa dana
yang sangat terbatas dari Dinas Pariwisata dan kebudayaan untuk mengembangkan Kebudayaan
tersebut. Akses tempat kurang strategis.  
 
Kata kunci: Eksistensi Kebudyaan, Bathok Bolu Alas Ketonggo

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v8i2.15685

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


eISSN: 2827-9417