KEMUNCULAN KEMBALI KESENIAN TRADISIONAL SRANDUL SEBAGAI UPAYA MELESTARIKAN KESENIAN DAERAH (KESENIAN SRANDULTRESNO BUDOYODUSUN NGAMPO, DESA PACAREJO, KECAMATAN SEMANU, KABUPATEN GUNUNGKIDUL)

Rini Arofah Nurjannah, Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
V. Indah Sri Pinasti, Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Kesenian SrandulTresno Budoyodi Dusun Ngampo merupakan salah satu seni tradisi sejak tahun 1920an yang sempat vakum di tahun 1970an. Kemudian dengan adanya rekontruksi ulang yang dilakukan oleh masyarakat pendukungnya akhirnya kesenian Srandulmengalami kemunculan kembali yang diresmikan pada 18 Desember 2015. Dari adanya kemunculan kembali tersebut penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang : (1) faktor yang melatarbelakangi munculnya kembali kesenian Srandul dan (2) upaya yang dilakukan masyarakat dalam mempertahankan kemunculan kembali kesenian Srandul.Bentuk penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Informan masyarakat dusun Ngampo dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Tahap analisis data menggunakan analisis model interaktif Miles dan Huberman, yaitu dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian mengenai kemunculan kembali kesenian Srandul di dusun Ngampo yaitu berawal dari usulan salah satu sesepuh yang disetujui oleh perangkat dusun untuk dimunculkan kembali. Faktor penyebab kemunculan yaitu faktor internal (1) keinginan sesepuh kesenian Srandul, (2) keinginan masyarakat, (3) anggapan kesenian Srandul jarang dipentaskan di Gunungkidul, (4) dukungan perangkat dusun, (5) antusias dari masyarakat. Kedua, faktor eskternal yaitu dukungan dari pemerintah daerah. Upaya yang dilakukan yaitu (1) mengajukan proposal dana dan permohonan legalitas, (2) kaderisasi, (3) melibatkan anak muda,(4) mengadakan latihan rutin, (5) melibatkan sesepuh,(6) kolaborasi musik tradisional dengan modern, (7) mengkreasi cerita, (8) membukukan cerita, (9) publikasi kesenian, dan (10) melakukan pembinaan.   

Kata Kunci : Kemunculan, Kesenian, SrandulTresno Budoyo.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v7i7.12794

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


eISSN: 2827-9417