PENYALAHGUNAAN WARNET "BERBILIK" SEBAGAI SARANA PENYIMPANGAN SOSIAL DI DAERAH DEMANGAN, SETURAN, DAN BABARSARI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA
V. Indah Sri Pinasti, Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui awal mula muncul warnet “berbilik” di daerah Demangan,
Seturan, dan Babarsari. Selain itu juga untuk mengetahui penyalahgunaan warnet “berbilik” sebagai
sarana penyimpangan sosial dilihat dari segi prespektif deviasi dan patologi sosial. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif dimana subjek penelitian berdasarkan snowball sampling dan
purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa warnet dimulai sejak awal tahun 2000.
Mayoritas dari pengguna jasa warnet berbilik tertutup adalah kalangan remaja yang berstatus sebagai
pelajar dan mahasiswa. Para pelaku devian mengetahui warnet berbilik berasal dari lingkungan mereka.
Pelaku devian dapat melakukan suatu tindakan menyimpang berupa seks bebas dikarenakan melihat
situasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan penyimpangan. Kontrol sosial bersifat kuartif
hanya dilakukan oleh masyarakat. Kurangnya perhatian dari pihak pengelola warnet, pihak yang
berwajib dan lingkungan sekitar menyebabkan masih maraknya penyimpangan sosial berupa seks bebas
yang terjadi di dalam bilik warnet tertutup di daerah Demangan, Seturan, dan, Babarsari.
Kata kunci: Devian, warnet berbilik tertutup, penyimpangan
Seturan, dan Babarsari. Selain itu juga untuk mengetahui penyalahgunaan warnet “berbilik” sebagai
sarana penyimpangan sosial dilihat dari segi prespektif deviasi dan patologi sosial. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif dimana subjek penelitian berdasarkan snowball sampling dan
purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa warnet dimulai sejak awal tahun 2000.
Mayoritas dari pengguna jasa warnet berbilik tertutup adalah kalangan remaja yang berstatus sebagai
pelajar dan mahasiswa. Para pelaku devian mengetahui warnet berbilik berasal dari lingkungan mereka.
Pelaku devian dapat melakukan suatu tindakan menyimpang berupa seks bebas dikarenakan melihat
situasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan penyimpangan. Kontrol sosial bersifat kuartif
hanya dilakukan oleh masyarakat. Kurangnya perhatian dari pihak pengelola warnet, pihak yang
berwajib dan lingkungan sekitar menyebabkan masih maraknya penyimpangan sosial berupa seks bebas
yang terjadi di dalam bilik warnet tertutup di daerah Demangan, Seturan, dan, Babarsari.
Kata kunci: Devian, warnet berbilik tertutup, penyimpangan
Full Text:
Download PDFDOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v7i2.12411
Refbacks
- There are currently no refbacks.
eISSN: 2827-9417