PENANAMAN KARAKTER KEMANDIRIAN ANAK DALAM KELUARGA MENIKAH USIA MUDA DI SEMIN GUNUNGKIDUL
Abstract
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang penanaman karakter kemandirian anak dalam keluarga menikah usia muda di Semin, Gunungkidul. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, yang akan menggambarkan keadaan sebenar-benarnya yang terjadi di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasangan menikah pada usia muda menanamkan kemandirian dalam aspek emosi, sosial, dan intelektual pada anak sejak usia dini dengan menggunakan metode keteladanan, pembiasaan, dialog, ganjaran, dan internalisasi. Pola asuh yang digunakan adalah demokratis yaitu pola asuh yang memberikan kebebasan kepada anak untuk mengeksplorasi pengetahuan dan menanamkan kemandirian, pola asuh otoriter digunakan untuk kontrol yang berbahaya. Ada tiga faktor pendukung yaitu, anak memiliki sifat aktif dan kreatif, memiliki keluarga besar (extended family), anggota keluarga ikut berperan dalam penanaman kemandirian anak. Faktor penghambat ada tiga yaitu, ketika anak rewel dan sulit diatur, ketika anak bersama dengan temannya yang tidak mau mendengar nasehat orangtua, usia anak yang masih terlalu dini belum paham himbauan.
Kata kunci : penanaman kemandirian, pasangan menikah usia muda, keluarga.
Abstract
The purpose of this study was to describe the planting of children's independence in the family of married couples at a young age at Semin, Gunungkidul. This research is a descriptive qualitative research, which will describe the true situation that occurred at the research location. The results showed that married couples at a young age instill independence in the emotional, social, and intellectual aspects of children from an early age by using democratic parenting patterns, namely parenting that gives children freedom to explore knowledge and instill independence. Exemplary method is a method often used by parents, besides that there are other methods of habituation, dialogue, rewards, and internalization. There are three supporting factors, namely, the child has an active and creative nature, has a lot of family members, family members play a role in planting children's independence. There are three inhibiting factors, namely, when the child is fussy and difficult to manage, when the child is fussy and difficult to manage, when the child, together with a friend who does not want to hear parental advice, the age of the child who is still too early is still difficult to explain.
Keywords: self-reliance planting, married couple young age, family.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang penanaman karakter kemandirian anak dalam keluarga menikah usia muda di Semin, Gunungkidul. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, yang akan menggambarkan keadaan sebenar-benarnya yang terjadi di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasangan menikah pada usia muda menanamkan kemandirian dalam aspek emosi, sosial, dan intelektual pada anak sejak usia dini dengan menggunakan metode keteladanan, pembiasaan, dialog, ganjaran, dan internalisasi. Pola asuh yang digunakan adalah demokratis yaitu pola asuh yang memberikan kebebasan kepada anak untuk mengeksplorasi pengetahuan dan menanamkan kemandirian, pola asuh otoriter digunakan untuk kontrol yang berbahaya. Ada tiga faktor pendukung yaitu, anak memiliki sifat aktif dan kreatif, memiliki keluarga besar (extended family), anggota keluarga ikut berperan dalam penanaman kemandirian anak. Faktor penghambat ada tiga yaitu, ketika anak rewel dan sulit diatur, ketika anak bersama dengan temannya yang tidak mau mendengar nasehat orangtua, usia anak yang masih terlalu dini belum paham himbauan.
Kata kunci : penanaman kemandirian, pasangan menikah usia muda, keluarga.
Abstract
The purpose of this study was to describe the planting of children's independence in the family of married couples at a young age at Semin, Gunungkidul. This research is a descriptive qualitative research, which will describe the true situation that occurred at the research location. The results showed that married couples at a young age instill independence in the emotional, social, and intellectual aspects of children from an early age by using democratic parenting patterns, namely parenting that gives children freedom to explore knowledge and instill independence. Exemplary method is a method often used by parents, besides that there are other methods of habituation, dialogue, rewards, and internalization. There are three supporting factors, namely, the child has an active and creative nature, has a lot of family members, family members play a role in planting children's independence. There are three inhibiting factors, namely, when the child is fussy and difficult to manage, when the child is fussy and difficult to manage, when the child, together with a friend who does not want to hear parental advice, the age of the child who is still too early is still difficult to explain.
Keywords: self-reliance planting, married couple young age, family.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/sakp.v8i1.15839
Refbacks
- There are currently no refbacks.