PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris, L.) TERHADAP PERKEMBANGAN FOLIKEL OVARIUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.)
Ciptono Ciptono,
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kacang merah (Phaseolus
vulgaris, L.) terhadap perubahan pendewasaan dan jumlah folikel ovarium tikus putih (Rattus norvegicus,
L.).
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah
Rancangan Acak Lengkap. Menggunakan 25 ekor tikus putih betina galur Wistar, umur ±2 bulan dengan
berat badan ±200 gram, dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing 5 ekor, yaitu P0 satu kelompok tanpa
ekstrak kacang merah digunakan sebagai kontrol. Empat kelompok lain diberi ekstrak kacang merah
dengan dosis yang berbeda-beda, masing-masig P1 (50 mg ekstrak kacang merah), P2 (75 mg ekstrak
kacang merah), P3 (100 mg ekstrak kacang merah), dan P4 (125 mg ekstrak kacang merah).Pemberian
ektrak kacang merah dilakukan selama 21 hari secara oral. Preparat ovarium dibuat dengan pewarnaan
Hematoxylin-Eosin (HE). Data hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif
dengan menghitung jumlah folikel ovarium yaitu, folikel primer, folikel sekunder, folikel tersier, folikel de
Graff, korpus luteum, dan folikel atresia. Data dialasisis dengan One Way Anova, jika terdapat perbedaan
hasil, dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test).
Hasil penelitian dan pembahasan pemberian ekstrak kacang merah (Phaseolus vulgaris, L.)
terhadap perkembangan jumlah folikel ovarium tikus putih (Rattus norvegicus, L.) yaitu dapat disimpulkan
bahwa pemberian ekstrak kacang merah berpengaruh terhadap perkembangan folikel ovarium tikus putih
secara signifikan (P 0,05) pada jenis folikel primer, folikel sekunder, folikel tersier, folikel de Graff dan
folikel atresia, sedangkan pada korpus luteum pemberian ekstrak kacang merah tidak berpengaruh secara
signifikan (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak kacang
merah (Phaseolus vulgaris, L.) dapat mempengaruhi perkembangan folikel ovarium tikus putih (Rattus
norvegicus, L.). Pemberian dosis bertingkat, terbukti semakin meningkatkan jumlah folikel ovarium tikus
putih yang meliputi folikel folikel primer, folikel sekunder, folikel tersier, folikel de Graff dan folikel
atresia.
Kata kunci: Ekstrak kacang merah, folikel ovarium, tikus putih.
vulgaris, L.) terhadap perubahan pendewasaan dan jumlah folikel ovarium tikus putih (Rattus norvegicus,
L.).
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah
Rancangan Acak Lengkap. Menggunakan 25 ekor tikus putih betina galur Wistar, umur ±2 bulan dengan
berat badan ±200 gram, dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing 5 ekor, yaitu P0 satu kelompok tanpa
ekstrak kacang merah digunakan sebagai kontrol. Empat kelompok lain diberi ekstrak kacang merah
dengan dosis yang berbeda-beda, masing-masig P1 (50 mg ekstrak kacang merah), P2 (75 mg ekstrak
kacang merah), P3 (100 mg ekstrak kacang merah), dan P4 (125 mg ekstrak kacang merah).Pemberian
ektrak kacang merah dilakukan selama 21 hari secara oral. Preparat ovarium dibuat dengan pewarnaan
Hematoxylin-Eosin (HE). Data hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif
dengan menghitung jumlah folikel ovarium yaitu, folikel primer, folikel sekunder, folikel tersier, folikel de
Graff, korpus luteum, dan folikel atresia. Data dialasisis dengan One Way Anova, jika terdapat perbedaan
hasil, dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test).
Hasil penelitian dan pembahasan pemberian ekstrak kacang merah (Phaseolus vulgaris, L.)
terhadap perkembangan jumlah folikel ovarium tikus putih (Rattus norvegicus, L.) yaitu dapat disimpulkan
bahwa pemberian ekstrak kacang merah berpengaruh terhadap perkembangan folikel ovarium tikus putih
secara signifikan (P 0,05) pada jenis folikel primer, folikel sekunder, folikel tersier, folikel de Graff dan
folikel atresia, sedangkan pada korpus luteum pemberian ekstrak kacang merah tidak berpengaruh secara
signifikan (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak kacang
merah (Phaseolus vulgaris, L.) dapat mempengaruhi perkembangan folikel ovarium tikus putih (Rattus
norvegicus, L.). Pemberian dosis bertingkat, terbukti semakin meningkatkan jumlah folikel ovarium tikus
putih yang meliputi folikel folikel primer, folikel sekunder, folikel tersier, folikel de Graff dan folikel
atresia.
Kata kunci: Ekstrak kacang merah, folikel ovarium, tikus putih.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/kingdom.v6i3.6811
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Kingdom: The Journal of Biological Studies by https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/kingdom/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |