PENGARUH EKSTRAK KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus) DAN KACANG POLONG (Pisum sativum) TERHADAP JUMLAH KELENJAR ENDOMETRIUM, KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM, DAN PROFIL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

Thias Dwiutami, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Tri Harjana, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kecipir (Psophocarpus tetragonolobus) dan kacang polong (Pisum sativum) terhadap jumlah kelenjar endometrium, ketebalan lapisan endometrium, dan profil darah pada tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan 20 ekor tikus putih betina galur wistar yang belum pernah kawin. Penelitian terdiri dari 4 kelompok yaitu kontrol (diberi aquadest), perlakuan I (25 mg/kg BB tikus/hari ekstrak kecipir dan 75 mg/kg BB tikus/hari ekstrak kacang polong), perlakuan II (50 mg/kg BB tikus/hari ekstrak kecipir dan 50 mg/kg BB tikus/hari ekstrak kacang polong), perlakuan III (75 mg/kg BB tikus/hari ekstrak kecipir dan 25 mg/kg BB tikus/hari ekstrak kacang polong) diberikan selama 21 hari secara oral. Data yang diamati yaitu jumlah kelenjar endometrium, ketebalan lapisan endometrium, profil darah meliputi kadar hemoglobin, jumlah sel darah merah dan sel darah putih pada tikus putih. Data yang didapat dianalisis menggunakan uji One Way Anova, apabila terdapat beda nyata maka dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kecipir dan kacang polong berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap jumlah kelenjar dan ketebalan lapisan endometrium, namun berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar hemoglobin, jumlah sel darah merah dan sel darah putih pada tikus putih.

 

Kata kunci: ekstrak kecipir, ekstrak kacang polong, endometrium, profil darah, tikus putih


Full Text:

PDF

References


Achadiat, C. M. (2003). Fitoestrogen untuk Wanita Menopause. Diakses dari http://situs.kesepro.info/aging/jul/2003/ag01.hml. pada tanggal 11 April 2021.

Arenda, R. N. S., Widajanti, L., & Nugraheni, S. A. (2016). Hubungan Asupan ZatBesi, Asam Folat, Vitamin B12, & Vitamin C dengan Kadar Hemoglobin Siswa di SMP Negeri 2 Tawangharjo Kabupaten Grobogan. JurnalKesMas. 4(4):526.

Dellmann, H. D. & Brown, E. S. (1992). Buku Teks Histologi Veteriner Edisi Ketiga. Jakarta: UI Press. Diterjemahkan oleh Hartono, R. & Juwono, S. S.

Cooke, P. S., Buchanan, D. L., Lubahn, D. B., & Cunha, G. R. (1998). Biology of Reproduction, 59 (1). Hal:470-475.

Dede, S., Bingol, N. T., Kilinc, D. K., Deger, Y., Yoruk, I. H., & Karsli, M. A. (2019). Effects of Soybean Protein Substitution with Pea in Diet on Broiler Chick Serum Antioxidant Vitamin and Mineral Levels. VHS Journal Dergisi. 12(1):1-5.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1964). Daftar Analisis Bahan Makanan. Jakarta: Lembaga Makanan Rakyat.

Effendi, Z. (2003). Peranan Leukosit sebagai Anti Inflamasi Alergik dalam Tubuh. Sumatera Utara: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Hal:1-7.

Feldman, B. F., Zinkl, J. G., & Jain, N. C. (1995). Schalm’s Veterinary Hematolo-gy.5thEd. Lippincot Williams & Wilkins.

Gunawan, D. & Mulyani, S. (2004). Ilmu Obat Alam. Jakarta: Penebar Swadaya.

Guyton, A. C. & Hall, J. E. (2007). Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Hernaningsih, Y. (2020). Apakah Eritropoi-esis?. Surabaya: Unair News. Diakses dari news.unair.ac.id/2020/12/07/apa-kah-eritropoiesis/ pada 13 April 2021.

Johnson, M. & Everit, B. (1988). Essential Reproduction. London: Blackwell Scientific Publications Oxford.

Muhammad. (2008). Gambaran Darah Anjing yang Divaksin Ekstrak Caplak (Rhipicephalus sanguineus). Bogor: FKH IPB. Hal:7-8.

Pertiwi, D. (2021). Hematopoiesis. Semarang: Bagian Patologi Klinik FK Unissula/ Instalasi Laboratorium RSI Sultan Agung Semarang.

Pretty, A. & Muwakhidah. (2017). Hubungan Asupan Zat Besi dan Kadar Hemoglobin dengan Kesegaran Jasmani pada Remaja Putri di SMA N 1 Polokarto Kabupaten Sukoharjo. SemNas Gizi 2017”Strategi Optimasi Tumbuh Kembang Anak”. Surakarta: Prodi Ilmu Gizi UMS.

Rahma, B. S. (2016). Pengaruh Ekstrak Ka-cang Panjang (Vigna sinensis) terhadap Jumlah Kelenjar dan Ketebalan Lapisan Endometrium Tikus Putih Betina (Rattus norvegicus). Jurnal Biologi. Vol 5(3):39.

Salahuddin, M. S., Safitri, E., Yunita, M. N., Susilowati, S., Hamid, I. S., & Yudhana, A. (2019). Pengaruh Ekstrak Kedelai (Glycine max) terhadap Proliferasi Lapisan Endometrium Mencit (Mus musculus). J. Medik Veteriner. 2(1):52.

Suhandoyo & Ciptono. (2009). Materi E-Lear ning Reproduksi dan Embriologi Hewan. Yogyakarta: Jurdik Biologi UNY.

Vitdiawati, R. (2014). Pengaruh Ekstrak Kedelai (Glycine max L.) terhadap Jumlah Kelenjar dan Ketebalan Lapisan Endometrium Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Strain Wistar. Skripsi. Yogyakarta: Biologi FMIPA UNY.

Wahyuni, S. (2010). Karakterisasi Senyawa Bioaktif Isoflavon dan Uji Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Tempe Berbahan Baku Buncis (Phaseolus vulgaris) dan Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus). Thesis. Surakarta: UNS. Hal:53.

Yanuartono, Purnamaningsih, N., Nururrozi, A., & Indarjulianto, S. (2017). Saponin: Dampak terhadap Ternak (Ulasan). Jur-nal Peternakan Sriwijaya. 6(2):80-81.




DOI: https://doi.org/10.21831/kingdom.v11i2.18232

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Printed ISSN (p-ISSN): 2986-5328 | Online ISSN (e-ISSN): 2986-5328

Creative Commons LicenseKingdom: The Journal of Biological Studies by https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/kingdom/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.