IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ALTERNATIF PADA KELOMPOK BELAJAR CERIA DITINJAU DARI DESAIN PEMBELAJARAN

Abstract

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan alternatif pada kelompok belajar ceria ditinjau dari desain pembelajaran serta faktor pendukung dan penghambat di kawasan prostitusi Bong Suwung, Gedongtengen, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Melibatkan subyek penelitian kepala Yayasan Realino selaku penanggung jawab progam, pendidik dan peserta didik di kelompok Belajar Ceria sebanyak 70 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan berupa pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman dokumentasi. Data analisis menggunakan langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian yaitu sebagai berikut: (1) implementasi pendidikan alternatif pada kelompok belajar ceria ditinjau dari desain pembelajaran di kawasan prostitusi menggunakan metode pembelajaran kelas PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) agar anak mendapatkan hal yang seharusnya mereka dapatkan sesuai tahap perkembangannya. (2) bahan pembelajaran yang mudah dicari anak dan mengasah keterampilan anak. (3) materi yang diajarkan seperti berdoa rutin, bermain dengan kelompok, menerapkan wajib bersalaman untuk mengajrakan sikap sopan santun agar peserta didik bisa saling menghargai sesama teman. (4) adanya media untuk mengembangkam keterampilan dan menggunakan alat musik untuk mengembangkan daya ingat peserta didik. (5) metode pembelajaran PAKEM mendapatkan hasil, adanya interaksi anak dan pendidik, keaktifan anak, kreatifitas bagi anak dan hal menyenangkan bagi anak. (6) faktor pendukung: komunitas yang berpartisipasi dalam progam, dokter yang mensuport dana progam dan antusias peserta didik yang tinggi. Faktor penghambat: tidak diperbolehkanya karyawisata keluar kawasan oleh orang tua anak, kurangnya kepercayaan oleh pihak orang tua dan kewaspadaan warga sekitar terhadap orang baru.
Kata Kunci: implementasi pendidikan alternatif, desain pembelajaran

Abstract
This research aims to describe the implementation of alternative education at ceria learning group from learning design standpoint as well as the supporting and inhibiting factors in Bong Suwung prostitution district, Gedongtengen, Yogyakarta. This research used qualitative approach through sort of description research. It involved research subject, chief of Realino Foundation who resposible for the program, educators, and 70 learners at Ceria learning group. Techniques applied to collect the data were interview, observation guidance, and documentation guidance. The data analysis used several steps of data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. The techniques to examine data legality used triangulation source and tringualation technique. The results of this research are: (1) the implementation of alternative education at Ceria learning group from learning design standpoint in prostitution district used Active, Creative, Efective, and Fun Learning class methodology in order to get the children have what they should have along with their development. (2) learning materials that are easy to find and hone the creativity of children. (3) the material to be taught such as praying, group playing, and greeting as an obligatory to teach the children to be respectful. (4) the existance of medium to develop the creativity and using music instrument to exercise memory of the children. (5) Active, Creative, Efective, and Fun Learning methodology got the result, there is interaction among learners and educators, children are being active, creativity and funny things for children. (6) supporting factors: community that participated in program, doctor who support the funding and high enthusiasm of the learners. Inhibiting factors: learners are not allowed to have study tour outside the district by their parents, the parents have little faith and the anxiety of civilization to the newcomers.