KONSTRUKSI GENDER DALAM KUMPULAN CERITA PENDEK BHKARYA EMHA AINUN NAJIB
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) peran gender tokoh, (2) relasi gender antar tokoh, dan (3) faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya konstruksi gender dalam kumpulan cerpen BH.
Objek penelitian ini adalah lima cerpen dalam kumpulan cerpen BH karya Emha Ainun Najib. Kelima cerpen tersebut yaitu “Lelaki Ke-1000 di Ranjangku”, “Kepada Kelahiranku yang Tercinta”, “Satu Truk Pasir”, “Mimpi Istriku”, dan “BH”. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan konstruksi gender di masyarakat yang terlihat dalam kumpulan cerpen BH. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik baca dan catat. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Keabsahan data diperolah melalui uji validitas dan reliabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, peran gender tokoh dalam kumpulan cerpen BH dibedakan menjadi dua, yaitu peran domestik dan publik. Peran domestik dimiliki oleh para tokoh perempuan, yaitu sebagai ibu rumah tangga. Peran publik dimiliki oleh tokoh laki-laki dan perempuan, yaitu laki-laki bekerja sebagai mucikari, pegawai surat kabar, sopir truk, kernet truk, dan buruh, sedangkan perempuan bekerja sebagai pelacur, pedagang, dan pelajar. Kedua, relasi gender para tokoh dalam kumpulan cerpen BH dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu relasi subordinat, koordinat, dan dominan. Relasi subordinat dialami oleh tokoh Nia terhadap Suami dan Oom Jiman, tokoh Lia terhadap Paman, tokoh Ibu Warung, Nyonya Gondo Laksono, dan Suhar terhadap Gondo Laksono, tokoh Mama terhadap Suaminya. Relasi koordinat dialami oleh tokoh Nia terhadap Anak Muda Pegawai Surat Kabar, tokoh Lia terhadap Rul, dan tokoh Niken terhadap Aku. Sedangkan relasi dominan hanya dialami oleh tokoh Nia yaitu terhadap tokoh Ron dan Lelaki. Ketiga, faktor yang melatarbelakangi terjadinya konstruksi gender dalam kumpulan cerpen BH yaitu faktor pelabelan oleh masyarakat, faktor ekonomi, dan faktor agama. Faktor pelabelan oleh masyarakat berupa aturan-aturan yang ada dalam masyarakat yang telah turun temurun diikuti oleh anggota masyarakat, faktor ekonomi berupa perbedaan pendapatan antara tokoh laki-laki dan perempuan dalam kumpulan cerpen BH, sedangkan faktor agama berupa aturan-aturan yang tertulis dalam kitab yang dianut oleh masyarakat seperti dalam islam yang tidak memperbolehkan adanya poligami.
Kata Kunci: feminisme, peran gender, relasi gender, konstruksi gender
Full Text:
PDFReferences
Djajanegara, Soenarjati. 2000. Kritik Sastra Feminis: Sebuah pengantar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Fakih, Mansour. 1999. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Najib, Emha Ainun. 2016. BH. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Nugroho, Riant. 2008. Gender dan Strategi Pengarus-utamaannya di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugihastuti. 2002. Teori dan Apresiasi Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sugihastuti & Suharto. 2005. Kritik Sastra Feminis: Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Refbacks
- There are currently no refbacks.