PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESETARAAN GENDER DI PRODI PENDIDIKAN SENI TARI
Dra. Rumiwiharsih, M. Pd, Seni Tari FBS UNY, Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsik Persepsi Mahasiswa pria FBS UNY terhadap Pemilihan Prodi Pendidikan Seni Tari Dalam Kesetaraan Gender yang di dominasi oleh mahasiswa wanita. Istilah gender mengacu pada makna sosial, budaya dan biologis. Perspektif gender mengarah pada suatu pandangan atau pemahaman tentang peran perempuan dipisahkan secara kodrati dan peran gender yang ditetapkan secara sosial budaya. Perbedaan gender akan menjadi masalah jika perbedaan itu mengakibatkan ketimpangan perlakuan dalam masyarakat serta ketidakadilan dalam hak dan kesempatan baik bagi pria maupun wanita.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, data diperoleh melalui metode Observasi, wawancara, dan dokumentasi yang meliputi beberapa pertanyaan, foto saat wawancara bersama narasumber dan vidio yang di dapatkan pada saat mata kuliah praktik tari putri yang didalamnya ada mahasiswa pria saat sedang berlangsung perkuliahan. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajikan data, dan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa pria Prodi Pendidikan Seni Tari terhadap kesetaraan gender yaitu 1) mereka berpandangan berbeda-beda dalam pemilihan Jurusan Pendidikan Seni Tari di FBS. 2) seni tari hanya didominasi oleh kaum wanita, tetapi setelah perkembangan zaman seorang pria juga saat ini banyak menggeluti dunia seni khususnya bidang seni tari. Pria saat ini berlomba-lomba memberikan dan menampilkan kretivitas yang mereka punyai dalam dunia seni. Persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah faktor minat yang meliputi faktor internal, faktor eksternal, dan faktor keturunan. Faktor internal merupakan faktor yang muncul dari jiwa, pemikiran, dan sikap dari seseorang itu sendiri, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang muncul dari luar pemikiran dan jiwa seseorang tersebut. Dan faktor keturunan yang merupakan pembawaan sejak lahir, dan cenderung bersifat kodrati yang sulit untuk dimodifikasi.
Kata Kunci : Persepsi, kesetaraan gender, Seni tari
References
Amrizal, R., 1998. Hubungan antara Tingkat Pendidikan Orang Tua, Stimulasi membaca dari Orang Tua, Inteligensi Anak, Minat Membaca Anak dan Prestasi Belajar Anak. Laporan Penelitian, Yogyakarta: Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada. Depdikbud. (1993) Kurikulum dan Prasarana Pendidikan Seni. Jakarta: Badan Pendidikan dan Pengembangan. Fakih, M (2005) . Analisis Gender Dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Belajar,
Idayati (2008). ‘’Persepsi Siswa Laki-Laki Terhadap Mata Pelajaran Seni Budaya Bidang Seni Tari Di SMP Negeri 20 Malang”. Skripsi. Yogyakarta: FBS UNY.
Iryanti. (2006) ‘’Konstruksi Peran Gender dalam Proses Pendidikan Seni Tari.
Skripsi. S1 UM.
Ulfah Subadio, Maria (1978). Peranan dan kedudukan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Moleong. (2006) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda.
Fakry Gaffar, Mohammad. (1987). Perencanaan Pendidikan Teori dan Metodologi. Jakarta.
Muawanah, Elfi (2009). Pendidikan Gender dan Hak Asasi Manusia, Yogyakarta: Portal Garuda.
Mulyana, Deddy. (2007). Komunikasi Efektif, Suatu Pendekatan Lintas Budaya. Rosda Karya. Bandung.
Nugroho, Riant. (2008). Gender dan Administrasi Publik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurhayati, Eti. (2011). Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Thoha, Miftah. (2003). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grafindo.
Rakhmat, Jalaluddin. (2003). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Remiswal (2013). Menggugah Partisipasi Gender di Lingkungan Komunitas Lokal.Yogyakarta. Graha Ilmu.
S. Suriasumatri, Jujun. (1990) Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Slameto.(2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sugiyono. (2012) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Bandung.
Sulastri, Pani. (2016). Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Alat Peraga Bilangan Pecahan Berbasis Metode Montesso. Skripsi. S1 USD: Yogyakarta.
Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
Suryabrata, Sumadi. (1990). Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV. Rajawali.
Umar, Nasaruddin. (2001) Pemikiran Islam Tentang Pemberdayaan Perempuan. Artikel. Yogyakarta. Walgito, Bimo. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/seni-desain/article/view/167 yang diakses pada tanggal 9 Mei 2015 pukul 16.30 WIB. http://belajarpsikologi.com/pengertian-persepsi-menurut-ahli/ yang diakses pda tanggal 9 Mei 2015 pukul 16.10 WIB.
Refbacks
- There are currently no refbacks.