JARINGAN KOMUNIKASI INFORMAL DALAM ORGANISASI ORANG MUDA KATOLIK (OMK) DI GEREJA SANTA MARIA ASSUMPTA PAKEM
Abstract
Jaringan komunikasi informal merupakan jaringan antarpersonal, antarkelompok, atau
antaragensi yang berbasis relasi dan transaksi personal. Jaringan komunikasi informal dalam
organisasi timbul karena organisasi kurang atau tidak dapat memenuhi kepuasan anggotanya.
Komunikasi informal biasanya digunakan oleh anggotanya untuk menyalurkan pesan
tersembunyi secara diam-diam melalui media dan saluran komunikasi informal. Komunikasi
informal selalu ada hampir di setiap organisasi termasuk di dalam organisasi Orang Muda
Katolik (OMK). Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar
belakang munculnya jaringan komunikasi informal dan bentuk jaringan komunikasi informal
di dalam organisasi OMK Gereja Maria Assumpta Pakem.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis jaringan tipe deskriptif.
Informan pada penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Subjek
penelitian terdapat 12 informan yang terdiri dari 4 pengurus OMK, 6 anggota OMK, 1 pastor
paroki, dan 1 dewan paroki. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi
partisipan, wawancara mendalam, dokumentasi, serta kepustakaan. Untuk validitas data,
peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Sedangkan teknik analisis data yang
digunakan adalah model analisis interaktif Miles dan Huberman, mulai dari pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data, dan proses penarikan kesimpulan. Kemudian untuk teknik
analisis visual peneliti menggunakan analisa network graph dengan bantuan tools Gephi.
Hasil penelitian ini menunjukan latar belakang munculnya komunikasi di OMK ini
dikarenakan adanya perbedaan pendapat dan cara kerja yang cukup besar antara OMK usia di
atas 22 tahun dengan OMK usia di bawah 22 tahun. Berdasarkan latar belakang tersebut
terbentuklah dua jenis jaringan komunikasi informal yaitu Homofili Status Berdasarkan Usia
Sama dan Homofili Nilai Berdasarkan Pandangan dan Perilaku Sama. Kemudian berdasarkan
saluran penyebarannya ada tiga bentuk jaringan yaitu Gossip Chain, Probability Chain, dan
Cluster Chain. Sedangkan menurut analisis jaringan komunikasi, keanggotaan kelompok
informal, jaringan yang ada di OMK ini berdasarkan proses interaksinya masuk dalam bentuk
N-Clique, berdasarkan kriteria link yang dimiliki masuk dalam komponen yang kuat serta
lemah sekaligus. Lalu dilihat dari teori jaringan sosial, jaringan komunikasi informal yang
ada di OMK Pakem ini masuk dalam bentuk Jaringan Kepentingan.
antaragensi yang berbasis relasi dan transaksi personal. Jaringan komunikasi informal dalam
organisasi timbul karena organisasi kurang atau tidak dapat memenuhi kepuasan anggotanya.
Komunikasi informal biasanya digunakan oleh anggotanya untuk menyalurkan pesan
tersembunyi secara diam-diam melalui media dan saluran komunikasi informal. Komunikasi
informal selalu ada hampir di setiap organisasi termasuk di dalam organisasi Orang Muda
Katolik (OMK). Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar
belakang munculnya jaringan komunikasi informal dan bentuk jaringan komunikasi informal
di dalam organisasi OMK Gereja Maria Assumpta Pakem.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis jaringan tipe deskriptif.
Informan pada penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Subjek
penelitian terdapat 12 informan yang terdiri dari 4 pengurus OMK, 6 anggota OMK, 1 pastor
paroki, dan 1 dewan paroki. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi
partisipan, wawancara mendalam, dokumentasi, serta kepustakaan. Untuk validitas data,
peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Sedangkan teknik analisis data yang
digunakan adalah model analisis interaktif Miles dan Huberman, mulai dari pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data, dan proses penarikan kesimpulan. Kemudian untuk teknik
analisis visual peneliti menggunakan analisa network graph dengan bantuan tools Gephi.
Hasil penelitian ini menunjukan latar belakang munculnya komunikasi di OMK ini
dikarenakan adanya perbedaan pendapat dan cara kerja yang cukup besar antara OMK usia di
atas 22 tahun dengan OMK usia di bawah 22 tahun. Berdasarkan latar belakang tersebut
terbentuklah dua jenis jaringan komunikasi informal yaitu Homofili Status Berdasarkan Usia
Sama dan Homofili Nilai Berdasarkan Pandangan dan Perilaku Sama. Kemudian berdasarkan
saluran penyebarannya ada tiga bentuk jaringan yaitu Gossip Chain, Probability Chain, dan
Cluster Chain. Sedangkan menurut analisis jaringan komunikasi, keanggotaan kelompok
informal, jaringan yang ada di OMK ini berdasarkan proses interaksinya masuk dalam bentuk
N-Clique, berdasarkan kriteria link yang dimiliki masuk dalam komponen yang kuat serta
lemah sekaligus. Lalu dilihat dari teori jaringan sosial, jaringan komunikasi informal yang
ada di OMK Pakem ini masuk dalam bentuk Jaringan Kepentingan.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v6i8.9148
Refbacks
- There are currently no refbacks.
eISSN: 2827-9417