DUNIA GEMERLAP MALAM MAHASISWA YOGYAKARTA

Afnita Miftafaroh,

Abstract


Tujuan penelitian ini untuk memahami gaya hidup mahasiswa Yogyakarta ketika berada di diskotik,
penyebab mahasiswa Yogyakarta ke diskotik, dan dampak apa saja yang muncul dari gaya hidup
mahasiswa Yogyakarta yang gemar ke diskotik. Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif kualitatif, responden dalam penelitian ini sebanyak empat orang mahasiswa Yogyakarta.
Teknik pemilihan responden penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data
penelitian ini menggunakan analisis interaktif, yaitu melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dugem merupakan
trend baru dan menjadi sebuah gaya hidup yang digemari oleh sebagian mahasiswa Yogyakarta saat
ini, karena menurut mereka dugem bisa menjadi sarana ekspresi untuk mencari jati diri. Dugem telah
menjadi istilah populer di kalangan sebagian mahasiswa Yogyakarta, karena merujuk pada suatu
dunia malam yang bernuansa kebebasan, ekspresi, modern, teknologis, hedonis, konsumeristik dan
metropolis yang menjanjikan segala bentuk kegembiraan sesaat. Gaya hidup yang ditampilkan
sebagian mahasiswa dugemers Yogyakarta di dalam ruang diskotik begitu beragam, ada yang hanya
duduk santai sambil merokok, sambil bicara santai dengan teman-temannya, dan sesekali minum
minuman berAlkohol, ada juga yang bergoyang (joget) mengikuti alunan musik yang dibawakan oleh
DJ (Djokie-disk), tidak jarang juga ada yang ribut hingga ada insiden perkelahian antar mahasiswa di
dalam diskotik akibat mabuk pengaruh alkohol. Adapun penyebab mahasiswa dugemers Yogyakarta
mengikuti gaya hidup dunia gemerlap malam dan masuk ke diskotik, yaitu: gengsi, ajakan teman,
kejenuhan dan membutuhkan hiburan. Adapun dampak yang muncul dari aktivitas dunia gemerlap
malam yang dilakukan sebagian mahasiswa dugemers Yogyakarta di diskotik meliputi; Urusan kuliah
jadi tidak teratur, kebiasaan menikmati hiburan malam hingga pagi hari, jarang berangkat kuliah, nilai
kuliah (IPK) cenderung menurun drastis akibat jarang masuk kuliah, manajemen keuangan jadi tidak
teratur, adanya tuntutan mengikuti trend fashion mode terbaru, menjadi pecandu Alkhol (minuman
dengan kadar berAlkohol 4% sampai dengan 40%, jadi perokok aktif, meningkatnya potensi
gangguan kesehatan, kecenderungan lebih menyenangi teman yang memiliki kesamaan dalam hal
menikmati dunia hiburan gemerlap malam, ada yang bekerja sebagai waiters di diskotik, Wawasan
trend gaya hidup modern lebih luas, memiliki komunitas dalam kelompok sosial pergaulan, memiliki
relasi yang cukup banyak, dan dapat membantu dalam kegiatan kerja dan kegiatan sosial,
menyalurkan hobbi sebagai sexy dance (penari seksi), dan menjadi DJ (Djokie-disk) di diskotik

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v6i5.9115

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


eISSN: 2827-9417