TAHLILAN DAN SOLIDARITAS DI AJIBARANG WETAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan tradisi tahlilan pada
masyarakat di Desa Ajibarang Wetan, meliputi dampak tradisi tahlilan pada solidaritas
masyarakat serta alasan warga Desa Ajibarang Wetan masih memegang erat tradisi tahlilan.
Kajian mengenai tahlilan dan solidaritas di Ajibarang Wetan ini menggunakan metode
kualitatif dengan desain deskriptif. Informan pada penelitian ini dipilih menggunakan teknik
purposive sampling dengan kriteria merupakan warga Ajibarang Wetan dan aktif dalam
pelaksanaan tradisi tahlilan. Subjek penelitian terdapat 8 informan yang terdiri dari 2 tokoh
masyarakat Desa Ajibarang Wetan dan 6 anggota masyarakat yang melaksanakan tradisi
tahlilan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipan, wawancara,
dokumentasi, serta kepustakaan. Adapun validitas data menggunakan teknik triangulasi
sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif Miles dan
Huberman, mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan proses penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan masyarakat Ajibarang Wetan hingga kini masih
aktif melakukan tradisi tahlilan khususnya dalam berbagai momen keagamaan yang berkaitan
dengan kelahiran, perkawinan dan kematian. Hal tersebut menimbulkan adanya dampak
positif terhadap solidaritas masyarakat dimana hal ini tertuang dalam manifestasi solidaritas
pada masyarakat Ajibarang Wetan meliputi (1) menjenguk anggota masyarakat yang sakit,
(2) masyarakat saling membantu dalam pembangunan rumah, (3) masyarakat saling
membantu ketika mengadakan hajatan, (4) masyarakat saling membantu ketika ada anggota
masyarakat lain yang akan menunaikan ibadah haji dan (5) masyarakat secara umum aktif
dalam kegiatan peringatan kemerdekaan atau agustusan. Selain itu ada beberapa nilai yang
terkandung dalam tahlilan yang mana hal ini sekaligus merupakan alasan warga Desa
Ajibarang Wetan masih memegang erat tradisi tahlilan diantaranya : (1) tahlilan merupakan
ajang silaturahmi bagi masyarakat Ajibarang Wetan, (2) tahlilan merupakan ajang untuk
berbakti atau mendoakan orang-orang yang sudah meninggal, (3) tahlilan merupakan
pengingat kematian bagi masyarakat Ajibarang Wetan dan (4) tahlilan merupakan sarana
tradisi yang bernilai ibadah.
masyarakat di Desa Ajibarang Wetan, meliputi dampak tradisi tahlilan pada solidaritas
masyarakat serta alasan warga Desa Ajibarang Wetan masih memegang erat tradisi tahlilan.
Kajian mengenai tahlilan dan solidaritas di Ajibarang Wetan ini menggunakan metode
kualitatif dengan desain deskriptif. Informan pada penelitian ini dipilih menggunakan teknik
purposive sampling dengan kriteria merupakan warga Ajibarang Wetan dan aktif dalam
pelaksanaan tradisi tahlilan. Subjek penelitian terdapat 8 informan yang terdiri dari 2 tokoh
masyarakat Desa Ajibarang Wetan dan 6 anggota masyarakat yang melaksanakan tradisi
tahlilan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipan, wawancara,
dokumentasi, serta kepustakaan. Adapun validitas data menggunakan teknik triangulasi
sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif Miles dan
Huberman, mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan proses penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan masyarakat Ajibarang Wetan hingga kini masih
aktif melakukan tradisi tahlilan khususnya dalam berbagai momen keagamaan yang berkaitan
dengan kelahiran, perkawinan dan kematian. Hal tersebut menimbulkan adanya dampak
positif terhadap solidaritas masyarakat dimana hal ini tertuang dalam manifestasi solidaritas
pada masyarakat Ajibarang Wetan meliputi (1) menjenguk anggota masyarakat yang sakit,
(2) masyarakat saling membantu dalam pembangunan rumah, (3) masyarakat saling
membantu ketika mengadakan hajatan, (4) masyarakat saling membantu ketika ada anggota
masyarakat lain yang akan menunaikan ibadah haji dan (5) masyarakat secara umum aktif
dalam kegiatan peringatan kemerdekaan atau agustusan. Selain itu ada beberapa nilai yang
terkandung dalam tahlilan yang mana hal ini sekaligus merupakan alasan warga Desa
Ajibarang Wetan masih memegang erat tradisi tahlilan diantaranya : (1) tahlilan merupakan
ajang silaturahmi bagi masyarakat Ajibarang Wetan, (2) tahlilan merupakan ajang untuk
berbakti atau mendoakan orang-orang yang sudah meninggal, (3) tahlilan merupakan
pengingat kematian bagi masyarakat Ajibarang Wetan dan (4) tahlilan merupakan sarana
tradisi yang bernilai ibadah.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v6i4.9113
Refbacks
- There are currently no refbacks.
eISSN: 2827-9417