Peran Orema Al-Ikhlas Dalam Pemberdayaan Remaja Islam di Patukan
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Orema Al-Ikhlas dalam
pemberdayaan remaja Islam di Patukan. Meliputi pemberdayaan remaja Islam,
faktor-faktor pendorong maupun penghambat dalam melakukan pemberdayaan
remaja Islam, serta dampak yang terjadi adanya pemberdayaan remaja Islam di
Patukan. Informan pada penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive
sampling. Subjek penelitian terdapat 16 informan yang terdiri dari 6 pengurus
remaja masjid, 6 anggota remaja masjid, dan 4 tokoh masyarakat setempat.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipan, wawancara,
dokumentasi, serta kepustakaan. Adapun validitas data menggunakan teknik
triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis
interaktif Milles dan Huberman, mulai dari pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan proses penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya peran yang dilakukan Orema Al-Ikhlas dalam
pemberdayaan remaja Islam, sebagai wadah aktivitas remaja. Upaya
pemberdayaan remaja Islam meliputi 3 tahapan yaitu: (1) pengaderan, (2)
pengelolaan, dan (3) pengaryaan. Selain itu, terdapat faktor pendorong dan
penghambat yang mempengaruhi pemberdayaan remaja Islam yang dilakukan.
Seperti faktor pendorong: (1) sumber daya remaja Islam di Patukan tergolong
besar, (2) adanya kesadaran remaja untuk belajar Agama Islam, (3) terdapat
kesamaan hobi diantara remaja, (4) mendapat berbagai macam dukungan dari
masyarakat, (5) terdapat jaringan antar remaja masjid. Selain itu terdapat juga
faktor penghambat: (1) pergaulan remaja di luar lingkungan masjid, (2) kesibukan
remaja yang berbeda-beda. Pemberdayaan remaja Islam ini memberikan dampak
dalam bentuk spiritual dan sosial. Spiritual antara lain: (1) meningkatnya motivasi
beribadah remaja. Sosial antara lain: (1) memberikan pengalaman berorganisasi,
(2) mempererat silaturahmi antar remaja, (3) memberikan wadah positif bagi
aktivitas remaja, (4) meningkatkan potensi yang ada pada remaja, (5) menjadi
mitra kerja sama dengan orang tua dalam mengawasi pergaulan remaja, (6)
memberikan berbagai kegiatan untuk masyarakat.
pemberdayaan remaja Islam di Patukan. Meliputi pemberdayaan remaja Islam,
faktor-faktor pendorong maupun penghambat dalam melakukan pemberdayaan
remaja Islam, serta dampak yang terjadi adanya pemberdayaan remaja Islam di
Patukan. Informan pada penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive
sampling. Subjek penelitian terdapat 16 informan yang terdiri dari 6 pengurus
remaja masjid, 6 anggota remaja masjid, dan 4 tokoh masyarakat setempat.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipan, wawancara,
dokumentasi, serta kepustakaan. Adapun validitas data menggunakan teknik
triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis
interaktif Milles dan Huberman, mulai dari pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan proses penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya peran yang dilakukan Orema Al-Ikhlas dalam
pemberdayaan remaja Islam, sebagai wadah aktivitas remaja. Upaya
pemberdayaan remaja Islam meliputi 3 tahapan yaitu: (1) pengaderan, (2)
pengelolaan, dan (3) pengaryaan. Selain itu, terdapat faktor pendorong dan
penghambat yang mempengaruhi pemberdayaan remaja Islam yang dilakukan.
Seperti faktor pendorong: (1) sumber daya remaja Islam di Patukan tergolong
besar, (2) adanya kesadaran remaja untuk belajar Agama Islam, (3) terdapat
kesamaan hobi diantara remaja, (4) mendapat berbagai macam dukungan dari
masyarakat, (5) terdapat jaringan antar remaja masjid. Selain itu terdapat juga
faktor penghambat: (1) pergaulan remaja di luar lingkungan masjid, (2) kesibukan
remaja yang berbeda-beda. Pemberdayaan remaja Islam ini memberikan dampak
dalam bentuk spiritual dan sosial. Spiritual antara lain: (1) meningkatnya motivasi
beribadah remaja. Sosial antara lain: (1) memberikan pengalaman berorganisasi,
(2) mempererat silaturahmi antar remaja, (3) memberikan wadah positif bagi
aktivitas remaja, (4) meningkatkan potensi yang ada pada remaja, (5) menjadi
mitra kerja sama dengan orang tua dalam mengawasi pergaulan remaja, (6)
memberikan berbagai kegiatan untuk masyarakat.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v6i3.9100
Refbacks
- There are currently no refbacks.
eISSN: 2827-9417