FENOMENA SINGLE PROFESSIONAL WOMEN DI KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi Single Professional
Women hidup melajang kemudian bagaimana kehidupan mereka tanpa adanya pasangan serta
bagaimana interaksi dengan masyarakat umum di sekitarnya. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif deskriptif. Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling
berdasarkan kriteria yaitu wanita lajang bekerja minimal berumur 30 tahun, pendidikan
minimal S1, berdomisili di Kabupaten Sleman, serta beberapa informan yang menjadi
tetangga dekat Single Professional Women. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, wawancara, serta dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi
sumber dan metode dan proses analisis data menggunakan analisis model interaktif Miles and
Huberman, mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, hingga proses
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan faktor internal Single Professional
Women melajang adalah sulit menerima laki-laki apa adanya dan selalu melihat dari sudut
kekurangan laki-laki, jalur pengenalan pasangan yang tidak lengkap dan kurang
memanfaatkan relasi unit sosial untuk mendapatkan pasangan, aktivitas sosial yang rendah
sehingga jumlah unit sosial yang dimiliki berkurang, mempunyai cita-cita hidup sukses dan
berorientasi pada status tinggi terhadap pasangan. Sedangkan faktor eksternalnya adalah tidak
adanya tekanan kolektif untuk memaksa menikah, rutinitas kesibukan kerja, cemas terhadap
simbol status serta identifikasi orang tua secara ketat terhadap anak. Peran pasangan mereka
pertukarkan dengan adanya keluarga dan sahabat, mereka jadikan sebagai sumber
kebahagiaan dan kekuatan. Mereka tetap membutuhkan orang lain, terlibat dalam kegiatan
masyarakat sebagai bentuk interaksi dengan masyarakat umum. Bagi mereka melajang adalah
sebuah pilihan bukan merupakan takdir.
Women hidup melajang kemudian bagaimana kehidupan mereka tanpa adanya pasangan serta
bagaimana interaksi dengan masyarakat umum di sekitarnya. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif deskriptif. Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling
berdasarkan kriteria yaitu wanita lajang bekerja minimal berumur 30 tahun, pendidikan
minimal S1, berdomisili di Kabupaten Sleman, serta beberapa informan yang menjadi
tetangga dekat Single Professional Women. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, wawancara, serta dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi
sumber dan metode dan proses analisis data menggunakan analisis model interaktif Miles and
Huberman, mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, hingga proses
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan faktor internal Single Professional
Women melajang adalah sulit menerima laki-laki apa adanya dan selalu melihat dari sudut
kekurangan laki-laki, jalur pengenalan pasangan yang tidak lengkap dan kurang
memanfaatkan relasi unit sosial untuk mendapatkan pasangan, aktivitas sosial yang rendah
sehingga jumlah unit sosial yang dimiliki berkurang, mempunyai cita-cita hidup sukses dan
berorientasi pada status tinggi terhadap pasangan. Sedangkan faktor eksternalnya adalah tidak
adanya tekanan kolektif untuk memaksa menikah, rutinitas kesibukan kerja, cemas terhadap
simbol status serta identifikasi orang tua secara ketat terhadap anak. Peran pasangan mereka
pertukarkan dengan adanya keluarga dan sahabat, mereka jadikan sebagai sumber
kebahagiaan dan kekuatan. Mereka tetap membutuhkan orang lain, terlibat dalam kegiatan
masyarakat sebagai bentuk interaksi dengan masyarakat umum. Bagi mereka melajang adalah
sebuah pilihan bukan merupakan takdir.
DOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v5i5.4007
Refbacks
- There are currently no refbacks.
eISSN: 2827-9417