LAWE-LAWE DAN POLA PERILAKU KONSUMTIF (Studi Deskriptif pada Ibu Rumah Tangga di Desa Sidogede, Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen)
Abstract
Lawe-lawe merupakan tukang kredit barang keliling yang memberikan jasa kredit kepada ibu
rumah tangga. Seperti halnya di Desa Sidogede juga terdapat beberapa lawe-lawe yang
digunakan oleh ibu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan kebuhannya
sendiri, namun seiring berjalannya waktu, perilaku konsumsi tersebut mengarah pada
perilaku konsumtif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perilaku konsumtif ibu
rumah tangga pemakai kredit barang keliling (lawe-lawe) di Desa Sidogede, Kecamatan
Prembun, Kabupaten Kebumen, faktor pendorong, serta dampak yang ditimbulkan dari
perilaku konsumtif tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain
deskriptif. Informan pada penelitian ini dipilih menggunakan purposive sampling dan
menggunakan teknik snowball. Subjek penelitian ini terdapat 7 informan ibu rumah tangga
dan 2 informan lawe-lawe. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Adapun validitas datanya menggunakan teknik triangulasi
sumber. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif milik Milles dan
Hubberman, mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan proses penarikan
kesimpulan. Perilaku konsumtif ini berawal dari keterbatasan kepemilikan uang, kemudian
mereka memutuskan untuk mengkredit barang pada lawe-lawe, namun seiring berjalannya
waktu, ibu rumah tangga tidak hanya mengambil barang yang dibutuhkan, tetapi juga
mengambil barang untuk memenuhi hasrat keinginannya, mereka mengambil barang lagi
sebelum barang yang sebelumnya dilunasi. Perilaku konsumtif ibu rumah tangga pemakai
lawe-lawe dapat dilihat menggunakan dimensi perilaku konsumtif yang dikemukakan oleh
Erich Fromm yaitu: (1) pemenuhan keinginan, mereka sangat menginginkan apapun yang
ditawarkan oleh lawe-lawe, (2) barang di luar jangkauan, mereka membeli barang di luar
batas kemampuan mereka, (3) barang tidak digunakan dengan maksimal, bahwa mereka
hanya menggunakan barang sesekali saja dan akhirnya hanya disimpan, (4) status, mereka
membeli barang yang akan menaikkan status mereka. Perilaku ini terjadi secara terus
menerus sehingga membentuk suatu pola perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif ini
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: (1) hasrat atau keinginan, (2) kepuasan dan
kenyamanan, (3) pergeseran persepsi hutang/ kredit, (4) tawaran menarik, dan (5) kemudahan
kredit barang. Perilaku konsumtif ini juga memberikan dampak bagi mereka yaitu: (1)
naiknya status sosial, (2) mengikuti trend, (3) kebiasaan boros, (4) angsuran yang tidak ada
habisnya, (5) kesempatan menabung berkurang, dan (6) mengganggu keuangan keluarga.
rumah tangga. Seperti halnya di Desa Sidogede juga terdapat beberapa lawe-lawe yang
digunakan oleh ibu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan kebuhannya
sendiri, namun seiring berjalannya waktu, perilaku konsumsi tersebut mengarah pada
perilaku konsumtif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perilaku konsumtif ibu
rumah tangga pemakai kredit barang keliling (lawe-lawe) di Desa Sidogede, Kecamatan
Prembun, Kabupaten Kebumen, faktor pendorong, serta dampak yang ditimbulkan dari
perilaku konsumtif tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain
deskriptif. Informan pada penelitian ini dipilih menggunakan purposive sampling dan
menggunakan teknik snowball. Subjek penelitian ini terdapat 7 informan ibu rumah tangga
dan 2 informan lawe-lawe. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Adapun validitas datanya menggunakan teknik triangulasi
sumber. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif milik Milles dan
Hubberman, mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan proses penarikan
kesimpulan. Perilaku konsumtif ini berawal dari keterbatasan kepemilikan uang, kemudian
mereka memutuskan untuk mengkredit barang pada lawe-lawe, namun seiring berjalannya
waktu, ibu rumah tangga tidak hanya mengambil barang yang dibutuhkan, tetapi juga
mengambil barang untuk memenuhi hasrat keinginannya, mereka mengambil barang lagi
sebelum barang yang sebelumnya dilunasi. Perilaku konsumtif ibu rumah tangga pemakai
lawe-lawe dapat dilihat menggunakan dimensi perilaku konsumtif yang dikemukakan oleh
Erich Fromm yaitu: (1) pemenuhan keinginan, mereka sangat menginginkan apapun yang
ditawarkan oleh lawe-lawe, (2) barang di luar jangkauan, mereka membeli barang di luar
batas kemampuan mereka, (3) barang tidak digunakan dengan maksimal, bahwa mereka
hanya menggunakan barang sesekali saja dan akhirnya hanya disimpan, (4) status, mereka
membeli barang yang akan menaikkan status mereka. Perilaku ini terjadi secara terus
menerus sehingga membentuk suatu pola perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif ini
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: (1) hasrat atau keinginan, (2) kepuasan dan
kenyamanan, (3) pergeseran persepsi hutang/ kredit, (4) tawaran menarik, dan (5) kemudahan
kredit barang. Perilaku konsumtif ini juga memberikan dampak bagi mereka yaitu: (1)
naiknya status sosial, (2) mengikuti trend, (3) kebiasaan boros, (4) angsuran yang tidak ada
habisnya, (5) kesempatan menabung berkurang, dan (6) mengganggu keuangan keluarga.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v5i3.3949
Refbacks
- There are currently no refbacks.
eISSN: 2827-9417