MOBILITAS SOSIAL SUKU MADURA DI YOGYAKARTA
Abstract
Mobilitas sosial juga erat kaitannya dengan stratifikasi sosial, yaitu sistem pelapisan masyarakat
secara vertikal yang terbagi atas kelas-kelas sosial. Kelas-kelas sosial ini dibedakan atas kelas
atas, menengah, dan bawah yang tersusun secara hierarkis (dari atas ke bawah atau dari bawah
ke atas). Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik sampling
yang digunakan adalah purposive sampling, sedangkan teknik pengumpulan data meliputi
observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Validitas data dalam penelitian ini
menggunakan metode triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan melalui 4 tahap yaitu: (1)
Pengumpulan data, (2) Reduksi data, (3) Penyajian data, (4) Penyimpulan data. Lokasi yang
dipilih peneliti untuk penelitian merupakan lingkungan kampus UNY. Berdasarkan hasil
penelitian faktor-faktor yang menyebabkan suku Madura melakukan mobilitas sosial di
Yogyakarta dibedakan menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
berasl dari dalam diri seorang individu tersebut. Sedangkan faktor eksternal ialah faktor yang
berasal dari luar individu tersebut. Dalam penelitian ini faktor eksternal terbagi menjadi beberapa
hal, diantaranya adalah sebagai berikut: Madura termasuk daerah ekonomi rendah di Jawa
Timur, banyaknya orang dari suku Madura yang pendidikannya kurang tinggi, keadaan ekologi
yang kurang bagus, dan keluarga yang lebih dulu menetap di Yogyakarta. Yogyakarta
merupakan tempat dimana mobilitas sosial suku Madura terjadi. Dari hasil penelitian diperoleh
bahwa orang Madura yang merantau ke Yogyakarta mengalami mobilitas sosial vertikal naik.
Mobilitas sosial vertikal yang dialami orang Madura meliputi mobilitas sosial antargenerasi yaitu
dari generasi sebelumnya ke generasi yang mereka duduki sekarang. Kemudian mobilitas
intragenerasi naik juga mereka alami khususnya saat di Madura dan setelah berada di
Yogyakarta.
secara vertikal yang terbagi atas kelas-kelas sosial. Kelas-kelas sosial ini dibedakan atas kelas
atas, menengah, dan bawah yang tersusun secara hierarkis (dari atas ke bawah atau dari bawah
ke atas). Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik sampling
yang digunakan adalah purposive sampling, sedangkan teknik pengumpulan data meliputi
observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Validitas data dalam penelitian ini
menggunakan metode triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan melalui 4 tahap yaitu: (1)
Pengumpulan data, (2) Reduksi data, (3) Penyajian data, (4) Penyimpulan data. Lokasi yang
dipilih peneliti untuk penelitian merupakan lingkungan kampus UNY. Berdasarkan hasil
penelitian faktor-faktor yang menyebabkan suku Madura melakukan mobilitas sosial di
Yogyakarta dibedakan menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
berasl dari dalam diri seorang individu tersebut. Sedangkan faktor eksternal ialah faktor yang
berasal dari luar individu tersebut. Dalam penelitian ini faktor eksternal terbagi menjadi beberapa
hal, diantaranya adalah sebagai berikut: Madura termasuk daerah ekonomi rendah di Jawa
Timur, banyaknya orang dari suku Madura yang pendidikannya kurang tinggi, keadaan ekologi
yang kurang bagus, dan keluarga yang lebih dulu menetap di Yogyakarta. Yogyakarta
merupakan tempat dimana mobilitas sosial suku Madura terjadi. Dari hasil penelitian diperoleh
bahwa orang Madura yang merantau ke Yogyakarta mengalami mobilitas sosial vertikal naik.
Mobilitas sosial vertikal yang dialami orang Madura meliputi mobilitas sosial antargenerasi yaitu
dari generasi sebelumnya ke generasi yang mereka duduki sekarang. Kemudian mobilitas
intragenerasi naik juga mereka alami khususnya saat di Madura dan setelah berada di
Yogyakarta.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v5i2.3794
Refbacks
- There are currently no refbacks.
eISSN: 2827-9417