PERAN ROHANIWAN KRISTIANI DALAM PENGUATAN RELIGIUSITAS PASIEN RUMAH SAKIT NGESTI WALUYO TEMANGGUNG
Amika Wardana, Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta
Abstract
Peran rohaniwan kristiani bisa diwujudkan dengan penguatan religiusitas pada
umatnya yang sakit. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran
rohaniwan Kristiani dan pelaksanaannya dalam penguatan religiusitas pasien Rumah
Sakit Ngesti Waluyo Temanggung.
Kajian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Informan penelitian dipilih
menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi atau arsip serta diproses
menggunakan analisis model interaktif Miles dan Huberman, mulai dari
pengumpulan data, hingga proses penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran rohaniwan diwujudkan dalam dalam
beberapa tugas, meliputi: 1) Penghibur dan pendengar; 2) motivator; 3) penyembuh
luka batin dan sakramen. Metode yang digunakan meliputi; 1) metode langsung
dengan mendatangi pasien secara langsung; dan 2) metode tidak langsung dengan
memberi buku renungan, buku doa khusus dan audio renungan/ayat kitab suci. Secara
umum terdapat 4 model yang digunakan, yaitu: 1) Cerita/bernyanyi (bebas); 2) Doa
dan renungan; 3) Wawancara/wawanhati; 4) Pelayanan sakramen. Terdapat 2 faktor
utama yang mempengaruhi kelancaran penguatan religiusitas yaitu faktor
penghambat dan faktor pendukung. Faktor pendukung meliputi: 1) Keaktifan
prodiakon; 2) Keterbukaan keluarga dan pasien; 3) Cepatnya informasi dari rumah
sakit; 4) Keuangan dan transportasi. Faktor penghambat meliputi: 1) Rumah sakit
yang tidak memberi info kepada gereja/rohaniwan; 2) Persoalan internal pasien; 3)
Penerimaan keluarga; 4) Perbedaan agama; 5) Kondisi pasien yang koma
Kata kunci : Peran Rohaniwan Kristiani, Penguatan Religiusitas , Religiusitas
Pasien
umatnya yang sakit. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran
rohaniwan Kristiani dan pelaksanaannya dalam penguatan religiusitas pasien Rumah
Sakit Ngesti Waluyo Temanggung.
Kajian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Informan penelitian dipilih
menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi atau arsip serta diproses
menggunakan analisis model interaktif Miles dan Huberman, mulai dari
pengumpulan data, hingga proses penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran rohaniwan diwujudkan dalam dalam
beberapa tugas, meliputi: 1) Penghibur dan pendengar; 2) motivator; 3) penyembuh
luka batin dan sakramen. Metode yang digunakan meliputi; 1) metode langsung
dengan mendatangi pasien secara langsung; dan 2) metode tidak langsung dengan
memberi buku renungan, buku doa khusus dan audio renungan/ayat kitab suci. Secara
umum terdapat 4 model yang digunakan, yaitu: 1) Cerita/bernyanyi (bebas); 2) Doa
dan renungan; 3) Wawancara/wawanhati; 4) Pelayanan sakramen. Terdapat 2 faktor
utama yang mempengaruhi kelancaran penguatan religiusitas yaitu faktor
penghambat dan faktor pendukung. Faktor pendukung meliputi: 1) Keaktifan
prodiakon; 2) Keterbukaan keluarga dan pasien; 3) Cepatnya informasi dari rumah
sakit; 4) Keuangan dan transportasi. Faktor penghambat meliputi: 1) Rumah sakit
yang tidak memberi info kepada gereja/rohaniwan; 2) Persoalan internal pasien; 3)
Penerimaan keluarga; 4) Perbedaan agama; 5) Kondisi pasien yang koma
Kata kunci : Peran Rohaniwan Kristiani, Penguatan Religiusitas , Religiusitas
Pasien
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v8i2.15683
Refbacks
- There are currently no refbacks.
eISSN: 2827-9417