PERGESERAN MAKNA BUDAYA UANG PANAI’ SUKU BUGIS (STUDI MASYARAKAT KELURAHAN MACINNAE, KECAMATAN PALETEANG, KABUPATEN PINRANG, SULAWESI SELATAN)

Nur 'Azima Azis, Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Puji Lestari, Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai uang panai, pergeseran makna uang panai’, dampak positif dan negatif uang panai’ di masyarakat Kelurahan Macinnae, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara,

dokumentasi dan kepustakaan. Teknik sampling yang digunakan adalah snowball sampling. Sampel pada penelitian ini masyarakat suku bugis bermarga dan non marga. Validitas data yang digunakan triangulasi sumber, metode dan waktu. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi dan makna uang panai’ bagi masyarakat dalam menanggapi sejarah dan pemaknaan uang panai mengalami pergeseran. Adanya nilai tolak ukur dan prestise sosial dalam penentu uang panai’ menjadi pemicu terjadinya pergeseran makna. Polemik uang panai menjadi dilema bagi masyarakat dan dianggap momok yang menakutkan. Pergeseran makna uang panai’ memberi dampak positif yaitu memberi keuntungan dipihak mempelai perempuan dan menguji keseriusan pihak laki-laki untuk mempersunting perempuan bugis. Dampak negatifnya terdapat beberapa perempuan bugis yang sudah berumur belum menikah dan ketentuan uang panai’ menjadi mook menakutkan bagi pihak laki-laki.

Kata kunci: Budaya, pergeseran makna, uang panai’ adat suku bugis


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/e-societas.v7i6.12678

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


eISSN: 2827-9417