AKTIVITAS MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN MGMP) IPS SMP KABUPATEN KULON PROGO DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIK
Abstract
MGMP merupakan salah satu organisasi yang mewadahi kegiatan guru dalam mengembangkan
kompetesni profesional dan pedagogik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas, faktor
pendorong, hambatan, dan upaya MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon Progo dalam pengembangan
kompetensi profesional dan pedagogik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari 2014-Februari 2015. Informan
penelitian terdiri dari pembina dan pengurus MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon Progo yang terdiri
dari ketua, bendahara, dan sekretaris. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik
analisis data menggunakan model interaktif Miles & Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa: (1) Aktivitas MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon Progo dalam pengembangan kompetensi
profesional dan pedagogik terwujud dalam 2 bentuk kegiatan yaitu Pendidikan dan Pelatihan Karir
PTK Guru IPS SMP/MTs, dan kegiatan studi lapangan. Pendidikan dan Pelatihan Karir PTK Guru
merupakan kegiatan yang mengembangkan kompetensi profesional dan pedagogik melalui
pembekalan kurikulum 2013, pelatihan penggunaan media power point dan lectora, pelatihan
penulisan artikel jurnal, pelatihan penyusunan proposal penelitian, dan pelatihan penulisan karya tulis
ilmiah. Studi lapangan yang dilakukan MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon Progo merupakan kegiatan
pengamatan dan diskusi tentang gejala karst daerah batuan kapur. (2) Faktor pendorong aktivitas yaitu
adanya dukungan dari pihak Dinas Pendidikan, adanya Pengembangan Keprofesionalan
Berkelanjutan (PKB), tingginya antusias anggota dalam mengikuti kegiatan pelatihan dan workshop,
serta tingginya komitmen pengurus dan anggota. 3) Hambatan aktivitas yaitu kebijakan 24 jam
mengajar, kurangnya penguasaan terhadap IT, kurangnya kedisiplinan peserta dalam kegiatan, dan
kurangnya fasilitas pendukung dalam kegiatan. 4) Solusi hambatan yaitu membuat kesepakatan hari
khusus untuk kegiatan MGMP, memberikan motivasi terhadap anggota untuk aktif dalam mengikuti
kegiatan pelatihan IT, pengurus MGMP bekerjasama dengan MKKS untuk memotivasi guru
mengikuti kegiatan MGMP, membatasi jumlah peserta dalam kegiatan MGMP agar tetap kondusif.
kompetesni profesional dan pedagogik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas, faktor
pendorong, hambatan, dan upaya MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon Progo dalam pengembangan
kompetensi profesional dan pedagogik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan bulan Februari 2014-Februari 2015. Informan
penelitian terdiri dari pembina dan pengurus MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon Progo yang terdiri
dari ketua, bendahara, dan sekretaris. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik
analisis data menggunakan model interaktif Miles & Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa: (1) Aktivitas MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon Progo dalam pengembangan kompetensi
profesional dan pedagogik terwujud dalam 2 bentuk kegiatan yaitu Pendidikan dan Pelatihan Karir
PTK Guru IPS SMP/MTs, dan kegiatan studi lapangan. Pendidikan dan Pelatihan Karir PTK Guru
merupakan kegiatan yang mengembangkan kompetensi profesional dan pedagogik melalui
pembekalan kurikulum 2013, pelatihan penggunaan media power point dan lectora, pelatihan
penulisan artikel jurnal, pelatihan penyusunan proposal penelitian, dan pelatihan penulisan karya tulis
ilmiah. Studi lapangan yang dilakukan MGMP IPS SMP Kabupaten Kulon Progo merupakan kegiatan
pengamatan dan diskusi tentang gejala karst daerah batuan kapur. (2) Faktor pendorong aktivitas yaitu
adanya dukungan dari pihak Dinas Pendidikan, adanya Pengembangan Keprofesionalan
Berkelanjutan (PKB), tingginya antusias anggota dalam mengikuti kegiatan pelatihan dan workshop,
serta tingginya komitmen pengurus dan anggota. 3) Hambatan aktivitas yaitu kebijakan 24 jam
mengajar, kurangnya penguasaan terhadap IT, kurangnya kedisiplinan peserta dalam kegiatan, dan
kurangnya fasilitas pendukung dalam kegiatan. 4) Solusi hambatan yaitu membuat kesepakatan hari
khusus untuk kegiatan MGMP, memberikan motivasi terhadap anggota untuk aktif dalam mengikuti
kegiatan pelatihan IT, pengurus MGMP bekerjasama dengan MKKS untuk memotivasi guru
mengikuti kegiatan MGMP, membatasi jumlah peserta dalam kegiatan MGMP agar tetap kondusif.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Our Journal Indexing and Abstracting by:
_________________________________________________________________________________________