Penerapan Metode 5S Dalam Pengelolaan Bengkel Kayu Pada SMK Teknologi Konstruksi Dan Bangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta

Mirza Yusrina, Departemen Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, 55281, Indonesia, Indonesia
Amat Jaedun, Departemen Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, 55281, Indonesia, Indonesia

Abstract


Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penerapan metode 5S dan mengetahui seluruh kendala yang dihadapi saat menerapkan metode 5S dalam pengelolaan bengkel kayu pada SMK Teknologi Konstruksi dan Bangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam pengelolaan bengkel kayu terdapat beberapa factor pendukung keberhasilan untuk melaksanakannya yaitu pengelola bengkel kayu memahami visi-misi dan tujuan dari pengelolaan bengkel, ketersediaan sarana dan prasarana untuk mendukung pengelolaan bengkel kayu, serta ketersediaan SDM yang cukup dan berkompetensi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan penelitian ini termasuk kedalam penelitian evaluasi. Model evaluasi yang menjadi acuan penelitian ini adalah model evaluasi kesenjangan atau discrepancy dari Provus. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket bentuk tertutup (fixed response) dan bentuk terbuka. Penelitian ini dilakukan di seluruh bengkel kayu SMK negeri Teknologi Konstruksi dan Bangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu SMKN 2 Yogyakarta, SMKN 3 Yogyakarta, SMKN 2 Depok, SMKN 1 Seyegan, dan SMKN 2 Pengasih, serta yang menjadi responden penelitian ini adalah pengelola bengkel kayu (koordinator dan teknisi/toolman) tersebut. Sedangkan untuk Teknik analisis data yang digunakan adalah statistika deskriptif dan analisis data kualitatif. Hasil penelitian diketahui bahwa tingkat penerapan metode 5S dalam pengelolaan bengkel kayu pada SMK Teknologi Konstruksi dan Bangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk kategori yang cukup baik meskipun masih ada beberapa kendala dalam pelaksanaannya yaitu tidak adanya kebijakan dan instruksi dari sekolah untuk menerapkan 5S dalam pengelolaan bengkel kayu, sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah kurang mendukung, belum memahami tentang metode 5S dalam pengelolaan bengkel kayu, beban kerja pengelola bengkel kayu yang sudah terlalu banyak.


Full Text:

PDF

References


Direktorat PSMK (2017). Manajemen Bengkel dan Laboratorium Yang Sehat dan Selamat Berbasis 5S. Jakarta: Dit. PSMK.

Ismara, I & Prianto E. (2017). Bagaimanakah Agar Laboratorium dan Bengkel Pendidikan Vokasi menjadi Nyaman, Selamat dan Sehat. Yogyakarta: UNY Press.

Martana, I. B. M., Hasbi, dan N. E. Raharjo. (2020). Evaluasi Pasca Huni (EPH) Pada Ruang Bengkel Teknik Furniture di SMK Negeri 1 Purwokerto Ditinjau Dari Aspek Teknik (Pencahayaan). Jurnal Pendidikan Teknik Sipil Vol. II, No. 2, November 2020, 95-103.

Murtinugraha, R. E., M. A. Ramadhan, dan P. L. Andarista. (2021). Kesesuaian Standar Sarana Prasarana SMK Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (Studi Pada SMKN 56 Jakarta dan SMKN 35 Jakarta). Jurnal Pendidikan Teknik Sipil Vol. III, No. 1, Juni 2021, 1-10.

Purwanto, & Sukardi, T. (2015). Pengelolaan Bengkel Praktik SMK Teknik Pemesinan di Kabupaten Purworejo. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 22(3), 291-306.

Ramadhina, S. (2015). Pembuatan Sistem Informasi Manajemen Bengkel di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 22(3), 324-338.

Saputro, R. A. & R. Hidayah. (2021). Pedoman Desain Tata Letak Untuk Bengkel Praktik Kerja Kayu SMK. Jurnal Pendidikan Teknik Sipil, Vol. III, No. 2, November 2021, 160-168.

Sukardi & Nurjanah, S. (2015). Manajemen Bengkel & Laboratorium Vokasi dan


Refbacks

  • There are currently no refbacks.