BANGUNAN INDIS SEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN LUKISAN
Abstract
Abstrak
Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan konsep penciptaan; proses visualisasi, tema, teknik, dan
bentuk lukisan dengan judul “Bangunan Indis Sebagai Objek Penciptaan Lukisan”.Metode yang digunakan adalah
metode observasi, eksperimentasi, dan visualisasi. Observasi yaitu pengamatan secara langsung dan tidak langsung:
menggunakan bantuan fotografi. Selanjutnya, eksperimen dilakukan untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan
teknis visual yang optimal menggunakan cat minyak dengan teknik basah. Selain untuk mencapai hasil visual yang
baik, eksperimentasi dilakukan untuk menyesuaikan objek dengan gaya realistik. Hasil penciptaan berup 1) konsep
penciptaan lukisan adalah kekaguman serta keprihatinan terhadap bangunan Indis yang memiliki nilai historis,
arkeologis dan estetis. Ungkapan tersebut diwujudkan dengan melukiskannya secara realistik dengan memperhatikan
ketepatan, baik ketepatan proporsi, warna, perspektif serta karakter bangunan Indis tersebut. Harapan pelukisan
bangunan Indis ini supaya perhatian terhadap bangunan Indis lebih mendapatkan perhatian dan kesadaran terhadap
salah satu hasil kebudayaan yang pernah ada di Indonesia khususnya Jawa Tengah. 2)Tema lukisan adalah bangunan
Indis yang berada di Jawa Tengah yang berbagai bentuk dan keadaannya, baik bangunan dalam keadaan terawat atau
bangunan rusak seperti dialih fungsikan. 3) Proses yang dilakukan dalam penciptaan lukisan ini menggunakan bantuan
fotografi. Teknik yang digunakan adalah teknik basah dan pengunaan cat secara impasto. Bahan yang digunakan
adalah cat minyak, pelarut, dan kanvas. Proses melukis dimulai dengan sketsa pada kanvas dilanjutkan proses
pewarnaan dan finishing. 4) Bentuk lukisan yang dihasilkan adalah realistik, dikerjakan berdasarkan interpretasi
terhadap objek. Sepuluh lukisan tersebut adalah: “Artilleri-Kavalleri, Mangkunegaran” (120x90cm), ”Loji Gandrung,
Surakarta” (12x90cm),“Sudut Kota Lama, Semarang”(120x90cm), “Gedung Kuning, Semarang” (120x90cm),
”Komplek Karesidenan Kedu I, Magelang” (125x90cm), “Komplek Karesidenan Kedu II, Magelang” (120x90cm),
“HomeStay Gondang Winangoen, Klaten” (120x90cm),“Rumah Sakit Jiwa, Magelang”(110x90cm),“Pabrik Rokok
Praoe Lajar, Semarang” (100x80cm),“Kantor Bupati, Purworejo”(120x90cm).
Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan konsep penciptaan; proses visualisasi, tema, teknik, dan
bentuk lukisan dengan judul “Bangunan Indis Sebagai Objek Penciptaan Lukisan”.Metode yang digunakan adalah
metode observasi, eksperimentasi, dan visualisasi. Observasi yaitu pengamatan secara langsung dan tidak langsung:
menggunakan bantuan fotografi. Selanjutnya, eksperimen dilakukan untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan
teknis visual yang optimal menggunakan cat minyak dengan teknik basah. Selain untuk mencapai hasil visual yang
baik, eksperimentasi dilakukan untuk menyesuaikan objek dengan gaya realistik. Hasil penciptaan berup 1) konsep
penciptaan lukisan adalah kekaguman serta keprihatinan terhadap bangunan Indis yang memiliki nilai historis,
arkeologis dan estetis. Ungkapan tersebut diwujudkan dengan melukiskannya secara realistik dengan memperhatikan
ketepatan, baik ketepatan proporsi, warna, perspektif serta karakter bangunan Indis tersebut. Harapan pelukisan
bangunan Indis ini supaya perhatian terhadap bangunan Indis lebih mendapatkan perhatian dan kesadaran terhadap
salah satu hasil kebudayaan yang pernah ada di Indonesia khususnya Jawa Tengah. 2)Tema lukisan adalah bangunan
Indis yang berada di Jawa Tengah yang berbagai bentuk dan keadaannya, baik bangunan dalam keadaan terawat atau
bangunan rusak seperti dialih fungsikan. 3) Proses yang dilakukan dalam penciptaan lukisan ini menggunakan bantuan
fotografi. Teknik yang digunakan adalah teknik basah dan pengunaan cat secara impasto. Bahan yang digunakan
adalah cat minyak, pelarut, dan kanvas. Proses melukis dimulai dengan sketsa pada kanvas dilanjutkan proses
pewarnaan dan finishing. 4) Bentuk lukisan yang dihasilkan adalah realistik, dikerjakan berdasarkan interpretasi
terhadap objek. Sepuluh lukisan tersebut adalah: “Artilleri-Kavalleri, Mangkunegaran” (120x90cm), ”Loji Gandrung,
Surakarta” (12x90cm),“Sudut Kota Lama, Semarang”(120x90cm), “Gedung Kuning, Semarang” (120x90cm),
”Komplek Karesidenan Kedu I, Magelang” (125x90cm), “Komplek Karesidenan Kedu II, Magelang” (120x90cm),
“HomeStay Gondang Winangoen, Klaten” (120x90cm),“Rumah Sakit Jiwa, Magelang”(110x90cm),“Pabrik Rokok
Praoe Lajar, Semarang” (100x80cm),“Kantor Bupati, Purworejo”(120x90cm).
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.