KRONIK KOLONIALISME DI NUSANTARA SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

Anggara Lutfian Putra,

Abstract


Abstrak  
 
     Tujuan penulisan ini yaitu mendeskripsikan konsep, tema, bentuk dan proses visualisasi lukisan dengan judul
Kronik Kolonialisme di Nusantara Sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Seni Lukis. Metode yang digunakan dalam
penciptaan lukisan yaitu eksplorasi, eksperimen, eksekusi, dan pendekatan pada karya inspirasi. Metode eksplorasi
meliputi eksplorasi tema dan eksplorasi bentuk. Adapun hasil dari pembahasan dalam Tugas Akhir Karya Seni ini
adalah sebagai berikut: 1.) Konsep penciptaan lukisan yaitu memvisualkan sejarah Nusantara sesuai dengan sudut
pandang personal penulis yang terinspirasi dari pemahaman peristiwa sejarah kolonialisme di Nusantara yang
divisualisasikan dalam figur-figur manusia dan objek benda tertentu, yang digambarkan secara surrealistic dengan
pencapaian bentuk objek yang bersifat imaginatif. 2.) Tema dalam lukisan dibagi menjadi tiga tema, Adapun tema-
tema tersebut yaitu: latarbelakang kedatangan bangsa Barat di Nusantara, kebijakan-kebijakan bangsa kolonial yang
diterapkan di Nusantara, dan perubahan sosial dan budaya di Nusantara pada masa Kolonialisme. 3.) Proses
visualisasi diawali dengan membuat sketsa pada kertas, Proses selanjutnya mewarnai bidang kanvas untuk membuat
kesan kertas tua pada kanvas. Langkah selanjutnya yaitu pemindahan sketsa pada kanvas, dilanjutkan dengan
membuat detail objek pada lukisan. Secara keseluruhan lukisan dikerjakan menggunakan pensil dan cat
acrylic.Teknik yang digunakan dalam pengerjaan lukisan adalah teknik arsir, plakat dan opaque. 4.) Bentuk lukisan
dalam Tugas Akhir Karya Seni ini yaitu lukisan bergaya  surrealis yang bersifat  ilustratif. Karya yang dikerjakan
sebanyak 11 lukisan dengan berbagai ukuran yaitu: Sebelum Tuan Mener Datang  (120X130 cm), Vini #1 (37X67
Cm), Vini #2 (37X67 Cm), Vidi #1 (37X67 Cm), Vidi #2 (37x67 Cm), ), Vici #1(37X67 Cm), Vici #2 (37X67 Cm),
Monopoly (120X130 Cm),  Suiker Wet (120X130 Cm), Tanam Paksa (100X120 Cm) dan Menurut Meneer Kami
Buta Huruf (115X145 Cm)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.