PENGEMBANGAN KULTUR SEKOLAH DI MI MA’ARIF SUKORINI DAN MI MUHAMMADIYAH KRANGGAN KABUPATEN KLATEN
Abstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengembangan kultur sekolah MI Ma’arif Sukorini dan MI Muhammadiyah Kranggan Kabupaten Klaten.
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Subjek
penelitian adalah kepala sekolah, tenaga pendidik, dan siswa, dengan pertimbangan individu yang terlibat
secara langsung dalam proses terbentuknya kultur. Data dikumpulkan melalui metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kultur sekolah MI Ma’arif Sukorini dan MI Muhammadiyah
Kranggan Kabupaten Klaten mencerminkan budaya, perilaku, dan moral sekolah sebagai sebuah
lembaga. Tiga komponen yang menggambarkan karakteristik kutur sekoah adalah : 1) Artifak dan
simbol-simbol, bagaimana bangunan sekolah dihias, didekorasi, dan dirawat. Bedasarkan data dari
sekolah dan wawancara yang dilakukan peneliti, artifak meliputi semua yang bisa di amati dari mulai
gedung sekolah, ruangan kelas dan semua lingkungan yang ada di sekolah; 2) Nilai-nilai (values),
bagaimana warga sekolah berperilaku dan bertindak saat melakukan pekerjaan, berinteraksi, dan
berkomunikasi. Perilaku tersebut dengan kebijakan kepala sekolah diupayakan agar selalu berkaitan
dengan nila-inilai yang terkandung dalam visi dan misi sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai: (1)
Agama, melaksanakan dan menghormati nilai agama dalam pelaksanaan tugas seharihari. (2) Berbudaya,
sopan dan santun dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (3) Musyawarah dan mufakat dalam
memutuskan semua permasalahan serta mengedepankan rasa kebersamaan seluruh warga sekolah. Dan
(4) Prinsip religuisitas dalam pelaksanaan tugas sehari hari dalam lingkungan sekolah; Dan 3 )Asumsiasumsi,
yang mana keyakinan termasuk agama secara tidak disadari dan alami dimiliki oleh setiap warga
sekolah. Asumsi ini dilakukan melalui kegiatan seperti amal dan kegiatan keagamaan.
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Subjek
penelitian adalah kepala sekolah, tenaga pendidik, dan siswa, dengan pertimbangan individu yang terlibat
secara langsung dalam proses terbentuknya kultur. Data dikumpulkan melalui metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kultur sekolah MI Ma’arif Sukorini dan MI Muhammadiyah
Kranggan Kabupaten Klaten mencerminkan budaya, perilaku, dan moral sekolah sebagai sebuah
lembaga. Tiga komponen yang menggambarkan karakteristik kutur sekoah adalah : 1) Artifak dan
simbol-simbol, bagaimana bangunan sekolah dihias, didekorasi, dan dirawat. Bedasarkan data dari
sekolah dan wawancara yang dilakukan peneliti, artifak meliputi semua yang bisa di amati dari mulai
gedung sekolah, ruangan kelas dan semua lingkungan yang ada di sekolah; 2) Nilai-nilai (values),
bagaimana warga sekolah berperilaku dan bertindak saat melakukan pekerjaan, berinteraksi, dan
berkomunikasi. Perilaku tersebut dengan kebijakan kepala sekolah diupayakan agar selalu berkaitan
dengan nila-inilai yang terkandung dalam visi dan misi sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai: (1)
Agama, melaksanakan dan menghormati nilai agama dalam pelaksanaan tugas seharihari. (2) Berbudaya,
sopan dan santun dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (3) Musyawarah dan mufakat dalam
memutuskan semua permasalahan serta mengedepankan rasa kebersamaan seluruh warga sekolah. Dan
(4) Prinsip religuisitas dalam pelaksanaan tugas sehari hari dalam lingkungan sekolah; Dan 3 )Asumsiasumsi,
yang mana keyakinan termasuk agama secara tidak disadari dan alami dimiliki oleh setiap warga
sekolah. Asumsi ini dilakukan melalui kegiatan seperti amal dan kegiatan keagamaan.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/sakp.v6i2.8839
Refbacks
- There are currently no refbacks.