KEBIJAKAN SEKOLAH DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI BUDAYA JAWA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD TAMAN MUDA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kebijakan sekolah, (2) memahami kebijakan sekolah, (3) memahami faktor penghambat dan pendukung kebijakan sekolah, dan (4) memahami strategi yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam menanggulangi hambatan yang ditemui saat menerapkan nilai-nilai budaya Jawa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan beberapa peserta didik di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data berupa pengumpulan data, reduksi data, disajikan, dan verifikasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) bentuk nilai-nilai budaya jawa yang diterapkan meliputi penggunaan bahasa Jawa dalam berkomunikasi, penerapan sikap sopan santun dan menghormati terhadap semua warga sekolah, berbaris sebelum masuk kelas dan salim kepada Kepala sekolah dan guru setiap pagi dan pulang sekolah, serta wajib menyanyikan tembang dan lagu nasional; 2) cara menanamkan nilai-nilai budaya jawa meliputi menyanyikan tembang jawa sebelum memulai pelajaran dan melalui kegiatan ekstrakurikuler tari, gamelan, karawitan, pramuka, membatik, dolanan anak, dan nembang Jawa; 3) faktor pendukung adalah pemerintah, sekolah, guru, orangtua, siswa dan seluruh komunitas sekolah. Sedangkan, faktor penghambat adalah kebiasaan sehari-hari siswa di rumah yang sering menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa jawa, keterbatasan dana sekolah, keterbatasan alat, kurangnya pelatih pada kegiatan ekstrakurikuler karawitan sehingga sekolah menggunakan pelatih dari luar dengan menggunakan pendanaan dari sekolah, sekolah belum memiliki sanksi yang tegas, kurangnya kontrol dan pengawasan pada saat program dilaksanakan; dan 4) upaya pihak sekolah dalam mengatasi setiap hambatan berupa melakukan kerjasama dengan seluruh komunitas sekolah dan orangtua, dalam hal pendanaan sekolah bekerjasama dengan pemerintah dan orangtua, sekolah berupaya mengumpulkan dana untuk pembelian alat musik, sekolah mendatangkan pelatih dari luar, sekolah memberikan tanggung jawab kepada guru kelas untuk bertanggung jawab kepada masing-masing kelas dan memberikan sanksi tegas bagi siswa yang melanggar.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/sakp.v6i1.8824
Refbacks
- There are currently no refbacks.