ANGKATAN DARAT DALAM POLITIK PADA MASA UNDANG-UNDANG DARURAT BAHAYA PERANG ATAU S.O.B (STAAL VAN OORLOG EN VAN BELEG) DI INDONESIA TAHUN 1957-1963
Zulkarnain M.Pd.,
Abstract
Angkatan Darat (AD) merupakan salah satu matra TNI yang aktif dalam pemerintahan sipil. Perbedaan pandangan antara pimpinan Angkatan Darat dengan pemerintah sipil mengenai siapa yang berhak memerintah menjadi penyebab masalah yang cukup panjang antara golongan sipil dengan Angkatan Darat. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui (1) latar belakang Angkatan Darat masuk dunia politik, (2) peran Angkatan Darat dalam politik semasa diterapkannya Undang undang Darurat Bahaya Perang / S.O.B tahun 1957-1963, (3) pengaruh diberlakukannya S.O.B terhadap Angkatan Darat.
Penelitian skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis. Tahap penelitian diawali dengan pemilihan topik yang merupakan kegiatan awal untuk menentukan permasalahan yang akan dikaji. Tahap kedua adalah pengumpulan sumber baik dari arsip, koran, maupun buku-buku. Sumber-sumber tersebut didapat dari berbagai tempat diantaranya Arsip Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan UNY, Jogja Library Center, dan Perpustakaan Nasional. Tahap ketiga adalah verivikasi yang disebut juga kritik sumber untuk memastikan bahwa sumber tersebut sudah valid. Tahap keempat adalah interpretasi yang merupakan tahap penafsiran. Tahap kelima adalah penulisan sejarah sebagai hasil penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) Angkatan Darat (AD) memiliki faktor pendorong yang kuat untuk masuk dunia politik sejak proklamasi 17 Agustus 1945. Beberapa peristiwa sebagai pendorong AD masuk politik muncul seperti Peristiwa 3 Juli 1946, Peristiwa 17 Oktober 1952, dan berbagai pergolakan daerah luar Jawa. (2) Setelah S.O.B diberlakukan pada tanggal 14 Maret 1957, AD dibawah KSAD A.H. Nasution bersikap sangat politis. Berbagai badan dibentuk untuk memperkuat kedudukan AD di dalam pemerintahan seperti BKSM, FNPIB, Dewan Nasional dan sebagainya, serta dibentuknya civic mission maupun diperkuatnya golongan fungsionil militer sebagai pengaruh dicabutnya S.O.B tahun 1963 terhadap AD. (3) Puncak perseteruan politik antara AD dengan kaum politisi mulai memanas saat memasuki tahun 1961 hingga 1965, ketika terjadi pertarungan politik antara AD melawan Sukarno yang berkolaborasi dengan PKI dengan puncaknya peristiwa G30S/PKI tahun 1965. Pasca peristiwa tersebut, AD tetap eksis di politik bahkan lebih kuat dengan keluarnya supersemar tahun 1966.
Kata Kunci: Angkatan Darat, Politik, S.O.B, Indonesia, 1957-1963
Full Text:
PDFRefbacks
RISALAH
Jurnal Elektronik Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Berisi artikel skripsi mahasiswa S1 Pendidikan Sejarah
Penanggung Jawab : Dr. Dyah Kumalasari
Pimpinan Redaksi : Dr.Aman, M.Pd
Anggota Redaksi : Alifi Nur Prasetio N. , M.Pd
Admin e-Jurnal : Triyanto