KEBIJAKAN TONY ABBOTT SEBAGAI PERDANA MENTERI AUSTRALIA (2013-2015)

Abstract

Kebijakan Tony Abbott sebagai Perdana Menteri Australia masih belum banyak dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) latar belakang kehidupan Tony Abbott; (2) kebijakan sosial dan ekonomi Tony Abbott sebagai Perdana Menteri Australia (2013-2015); (3) kebijakan politik dan pertahanan keamanan Tony Abbott sebagai Perdana Menteri Australia (2013-2015); dan (4) dampak kebijakan Tony Abbott sebagai Perdana Menteri Australia (2013-2015).

Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo yang terdiri dari lima langkah. Langkah pertama ialah menentukan topik penelitian, langkah kedua ialah pengumpulan sumber, langkah ketiga ialah verifikasi, langkah keempat ialah interpretasi, dan langkah terakhir ialah historiografi.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Tony Abbott tumbuh dalam keluarga yang berharap ia akan menjadi Paus atau Perdana Menteri. Ia lulusan Universitas Sydney dan Oxford. Ia menjadi jurnalis kemudian bergabung dengan Partai Liberal yang membawanya menjadi pejabat pemerintahan. (2) Kebijakan sosial dan ekonomi yang dilaksanakan pemerintahan PM Abbott antara lain: mencegah kedatangan pencari suaka, meningkatkan taraf hidup suku Aborigin, penyederhanaan prosedur adopsi anak, menangani isu pernikahan sesama jenis, memberlakukan kembali gelar kebangsawanan, membantu mengidentifikasi pesawat jatuh, mengatasi penyebaran virus Ebola, menolak memberi bantuan industri, memotong anggaran negara, menghapus pajak karbon, perdagangan bebas, ekspor uranium ke India, dan bergabung dengan AIIB. (3) Kebijakan politik dan pertahanan keamanan yang dilaksanakan pemerintahan PM Abbott antara lain: pembentukan kabinet dan perombakan kementerian, politik luar negeri Australia dengan Indonesia, menarik pasukan dari Afganistan, mewaspadai tindakan terorisme di dalam negeri, dan melawan ISIS. (4) Seluruh kebijakan tersebut menimbulkan dampak pro maupun kontra bagi Australia dan kelangsungan pemerintahan PM Abbott.