PERKEMBANGAN TRANSPORTASI KERETA API DAN PENGARUHNYA TERHADAP INDUSTRI PERKEBUNAN DI SURAKARTA TAHUN 1864-1930
Dyah Kumalasari Dr.,
Abstract
Transportasi kereta api berpengaruh besar terhadap perkembangan industri perkebunan di Surakarta. Transportasi kereta api berperan sebagai pengangkut hasil perkebunan. Hasil perkebunan di Surakarta yang meningkat, membuat dibutuhkannya alat transportasi yang efektif dan memadai untuk mengangkutnya. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan awal masuknya transportasi kereta api di Surakarta; (2) mendeskripsikan perkembangan transportasi kereta api dan perkembangan industri perkebunan di Surakarta tahun 1864-1900; (3) menganalisis pengaruh transportasi kereta terhadap industri perkebunan di Surakarta tahun 1900-1930.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis. Metode sejarah adalah cara yang digunakan dalam merekonstruksi masa lampau. Penelitian ini melalui 5 tahap, yaitu pemilihan topik, pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi dan tahap yang terakhir ialah historiografi.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa; (1) Munculnya industri perkebunan di Surakarta dilatar belakangi oleh sistem pajak tanah, sewa tanah, dan tanam paksa. Perkembangan industri perkebunan yang pesat membuat alat transportasi yang ada tidak memadai lagi untuk mengangkut hasil panen, transportasi kereta api dibuat untuk mengatasi masalah pengangkutan; (2) Tahun 1864-1900 perkembangan transportasi kereta api telah meningkatkan hasil perkebunan kopi, tembakau, tebu, dan indigo. Transportasi kereta api dapat mengangkut hasil panen perkebunan lebih banyak dan cepat, sehingga banyak pengusaha swasta yang mendirikan perkebunan di wilayah Surakarta; (3) Pengaruh transportasi kereta api berlanjut sampai tahun 1900-1929. Peningkatan terlihat dari perkebunan gula yang menjadi primadona di pasar Eropa dan didukung dengan transportasi kereta api. Peningkatan hasil perkebunan terutama gula berhenti tahun 1930 karena pengaruh krisis ekonomi dunia.
Kata Kunci: Kereta api, industri perkebunan, Surakarta, dan 1864-1930.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis. Metode sejarah adalah cara yang digunakan dalam merekonstruksi masa lampau. Penelitian ini melalui 5 tahap, yaitu pemilihan topik, pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi dan tahap yang terakhir ialah historiografi.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa; (1) Munculnya industri perkebunan di Surakarta dilatar belakangi oleh sistem pajak tanah, sewa tanah, dan tanam paksa. Perkembangan industri perkebunan yang pesat membuat alat transportasi yang ada tidak memadai lagi untuk mengangkut hasil panen, transportasi kereta api dibuat untuk mengatasi masalah pengangkutan; (2) Tahun 1864-1900 perkembangan transportasi kereta api telah meningkatkan hasil perkebunan kopi, tembakau, tebu, dan indigo. Transportasi kereta api dapat mengangkut hasil panen perkebunan lebih banyak dan cepat, sehingga banyak pengusaha swasta yang mendirikan perkebunan di wilayah Surakarta; (3) Pengaruh transportasi kereta api berlanjut sampai tahun 1900-1929. Peningkatan terlihat dari perkebunan gula yang menjadi primadona di pasar Eropa dan didukung dengan transportasi kereta api. Peningkatan hasil perkebunan terutama gula berhenti tahun 1930 karena pengaruh krisis ekonomi dunia.
Kata Kunci: Kereta api, industri perkebunan, Surakarta, dan 1864-1930.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
RISALAH
Jurnal Elektronik Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Berisi artikel skripsi mahasiswa S1 Pendidikan Sejarah
Penanggung Jawab : Dr. Dyah Kumalasari
Pimpinan Redaksi : Dr.Aman, M.Pd
Anggota Redaksi : Alifi Nur Prasetio N. , M.Pd
Admin e-Jurnal : Triyanto