PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT DENGAN MEDIA PUZZLE KALIMAT BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR IV DI SLB B WIYATA DHARMA 1 SLEMAN,D.I YOGYAKARTA

Khaulah Khaulah, , Indonesia

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dan proses peningkatan kemampuan menyusun kalimat menggunakan media “puzzle” kalimat pada anak tunarungu kelas dasar IV di SLB B Wiyata Dharma 1 Sleman. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Desain penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Taggart dalam dua siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan observasi, serta refleksi. Subjek penelitian meliputi siswa tunarungu kelas dasar IV yang berjumlah tiga anak. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi dan tes. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan media puzzle kalimat dapat meningkatkan kemampuan menyusun kalimat bagi anak tunarungu kelas dasar IV di SLB B Wiyata Dharma 1 Sleman. Penerapan media puzzle kalimat memudahkan guru dalam penyampaian materi menyusun kalimat, guru semakin aktif membangun komunikasi dengan anak, dan interaksi antara guru dan anak dalam pembelajaran semakin terjalin. Anak menjadi mampu menyusun kalimat dengan benar secara mandiri. Anak menjadi lebih antusias dalam menerima pembelajaran, konsentrasi anak tidak mudah beralih, dan respon anak terhadap guru selama pembelajaran lebih baik. Proses pembelajaran diawali dengan, 1) anak memahami unsur-unsur kalimat, 2) anak disediakan potongan-potongan kata untuk dikelompokan kedalam setiap unsur yang sesuai, 3) anak diberikan gambar dan potongan kata untuk disusun menjadi kalimat yang mengandung Subjek Predikat (SP), subjek, predikat, dan objek (SPO), serta subjek, predikat, objek dan keterangan (SPOK) pada puzzle kalimat. Anak dapat menyusun kalimat dengan benar sesuai SPOK melalui tiga kali tindakan dengan diberikan bantuan penuh pada tidakan pertama dan dikurangi bantuan dalam menggunakan puzzle kalimat pada tindakan kedua serta pada tidakan ketiga anak sudah dapat menyusun kalimat menggunakan media puzzle kalimat secara mandiri. Hasil peningkatan yang diperoleh, yaitu pada tes pra tindakan subjek 1 (NN) memperoleh nilai 30 meningkat menjadi 82,5 pada tes pasca tindakan siklus I dan meningkat menjadi 92,5 pada tes pasca tindakan siklus II. Subjek 2 (AB) memperoleh nilai 40 pada tes pratindakan meningkat menjadi 85 pada tes pasca tindakan siklus I dan meningkat menjadi 95 pada tes pasca tindakan siklus II. Subjek 3 (FA) memperoleh nilai 32,5 pada tes pratindakan meningkat menjadi 72,5 pada tes pasca tindakan siklus I dan meningkat menjadi 90 pada tes pasca tindakan siklus II.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks:

 

Flag Counter