INTERAKSI SOSIAL ANAK TUNARUNGU KELAS I DI SD INKLUSI NEGERI GEJAYAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan faktor- faktor yang mendukung terjadinya interaksi sosial anak tunarungu di SD Inklusif Negeri Gejayan, Condong Catur, Kabupaten Sleman, DIY. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah anak tunarungu yang berada di kelas I dalam keadaan unaided tanpa alat dengar) dengan tingkat ketunarunguan > 100 dB dan dalam keadaan aided (dengan alat dengar) tingkat ketunarunguan sebelah kanan 90 dB sebelah kanan 85 dB. Informan dalam penelitian ini ialah teman dekat subjek tunarungu berjumlah 3 orang, dan guru kelas I. Penentuan subjek berdasarkan data anak berkebutuhan khusus tahun ajaran 2016/2017. Penelitian dilakukan pada tanggal 23 Maret – 13 April 2017. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan model Interaktif Huberman & Miles. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial anak tunarungu di sekolah berupa (1) Proses imitasi yang masih berpengaruh dari seseorang di lingkungannya dan televisi, (2) Proses sugesti yang dapat diterima dengan baik, yang diperoleh dari sugesti eksternal dan sugesti internal, (3) Proses identifikasi yang masih sebatas tahu, belum menginginkan identik menjadi sama terhadap seseorang, (4) Proses simpati yang ditunjukan berupa simpati intelektual yaitu perasaan sedih atau senang menanggapi sebuah peristiwa dan simpati respon reflek yaitu trauma terhadap suatu kejadian yang pernah dialami, (5) Proses komunikasi anak tunarungu yang berjalan baik dan bagus di sekolah, dan (6) Faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap interaksi sosial ketika di dalam kelas adalah sugesti dan komunikasinya, dan ketika di lua kelas yang paling berpengaruh adalah faktor sugesti dan simpatinya
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal telah terindeks: