PENINGKATAN KETERAMPILAN DISKUSI MENGGUNAKAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DI KELAS X D SMA N 1 GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan
diskusi dengan model Two Stay Two Stary pada siswa Kelas XD SMA N 1
Gamping, Sleman Yogyakarta. Melalui model Two Stay Two Stary, peningkatan keterampilan diskusi dapat dilihat secara proses maupun secara hasil. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas XD SMA N 1 Gamping. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dokumentasi, angket dan tes. Instrumen penelitian yang digunakan berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, lembar penilaian diskusi, dan lembar catatan lapangan. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan didukung dengan
data kuantitatif. Keabsahan data diperoleh melalui validitas (validitas hasil, validitas proses, validitas dialog, dan validitas demokratis) serta reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan keterampilan diskusi siswa kelas XD SMAN 1 Gamping baik dari kualitas proses maupun kualitas produk. Hal tersebut ditunjukkan dengan kekompakan siswa dalam berdiskusi sudah baik. Siswa sudah mampu memotivasi anggota lain, yakni dengan saling mengingatkan akan tugasnya. Skor rata-rata keterambilan diskusi siswa pada tahap pratindakan adalah 7,80, setelah diberi tindakan pada siklus I skor rata-rata menjadi 15,24. Skor rata-rata keterampilan diskusi siswa pada siklus II adalah 21,97. Dengan demikian
menunjukkan adanya peningkatan sebesar 6,73.
Kata kunci: diskusi, model pembelajaran Two Stay Two Stray
diskusi dengan model Two Stay Two Stary pada siswa Kelas XD SMA N 1
Gamping, Sleman Yogyakarta. Melalui model Two Stay Two Stary, peningkatan keterampilan diskusi dapat dilihat secara proses maupun secara hasil. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas XD SMA N 1 Gamping. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dokumentasi, angket dan tes. Instrumen penelitian yang digunakan berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, lembar penilaian diskusi, dan lembar catatan lapangan. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan didukung dengan
data kuantitatif. Keabsahan data diperoleh melalui validitas (validitas hasil, validitas proses, validitas dialog, dan validitas demokratis) serta reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan keterampilan diskusi siswa kelas XD SMAN 1 Gamping baik dari kualitas proses maupun kualitas produk. Hal tersebut ditunjukkan dengan kekompakan siswa dalam berdiskusi sudah baik. Siswa sudah mampu memotivasi anggota lain, yakni dengan saling mengingatkan akan tugasnya. Skor rata-rata keterambilan diskusi siswa pada tahap pratindakan adalah 7,80, setelah diberi tindakan pada siklus I skor rata-rata menjadi 15,24. Skor rata-rata keterampilan diskusi siswa pada siklus II adalah 21,97. Dengan demikian
menunjukkan adanya peningkatan sebesar 6,73.
Kata kunci: diskusi, model pembelajaran Two Stay Two Stray
Full Text:
PDFReferences
Lie, Anita. 2002. Cooperative
Learning Mempraktikan
Cooperative Learning di
Ruang Kelas. Jakarta: PT
Gramedia.
Mafrukhi, dkk. 2007. Kompetensi
Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga.
Muslich, Mansur. 2011. Melaksakan
PTK itu mudah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Soebandi. 2012. Mandiri Bahasa
Indonesia SMA/MA Kelas XII.
Yogyakarta: Erlangga.
Refbacks
- There are currently no refbacks.