BENTUK DAN MAKNA SIMBOLIK PADA ARSITEKTUR MASJID KRATON SAKA TUNGGAL, TAMANSARI, YOGYAKARTA

Tri Suharyani

Sari


Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna dari simbol-simbol yang terdapat pada arsitektur
Masjid Kraton  Saka  Tunggal, Tamansari, Yogyakarta.  Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan
pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka  dengan uji  triangulasi sumber.  Hasil
penelitian menunjukan : 1) bentuk arsitektural dan ornamen pada Masjid Kraton Saka Tunggal, Tamansari Yogyakarta yaitu:
gapura  semar tinandhu,  usuk  sorot,  balok  dudur,  balok  sunduk,  saka guru  dan  saka bentung, bahu dayung,  balok  santen,  
hiasan bunga melati,  ornamen padma, ornamen saton, ornamen praba, ornamen lung-lungan, ornamen banyu netes, ornamen
gunungan  dan wajikan,  dan ornamen meijan.  2) Makna bentuk arsitektural  dan ornament  pada masjid yaitu: gapura  semar
tinandhu  dimaknai sebagai pintu ampunan,  usuk  sorot  sebagai simbol  perlindungan,  balok  dudur  sebagai cita-cita
kesempurnaan hidup manusia, balok sunduk juga dimaknai sebagai cita-cita kesempurnaan hidup manusia,  saka guru dan saka
bentung merupakan simbol dari sila Pancasila, bahu dayung diartikan sebagai penangkal godaan setan, balok santen sebagai
simbol kejujuran,    hiasan bunga melati yang bermakna pemikat dan pengharum masjid agar orang-orang memasuki masjid
untuk beribadah,  ornamen  padma  dimaknai  sebagai pengingat ajaran nabi Muhammad SAW,  ornamen  saton  yaitu sebagai
simbol untuk tetap berserah diri kepada Allah SWT, ornamen praba  sebagai simbol  trimurti dalam ajaran Hindhu, ornamen
lung-lungan  sebagai simbol ketabahan dan kewibawaan,  ornamen  banyu netes  sebagai  simbol anugerah dari Allah SWT,
ornamen  gunungan  sebagai  simbol tujuan manusia kepada Allah SWT dan ornamen  wajikan  sebagai simbol  kematian,
ornamen meijan sebagai pengingat kematian.

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.