PELAKSANAAN PENDIDIKAN INKLUSIF BAGI SISWA TUNANETRA DI MAN 2 SLEMAN

Elisabeth Novi Dwi Astuti

Abstract


Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan inklusif bagi siswa tunanetra di MAN 2 Sleman yang difokuskan pada: 1) persiapan tenaga pendidik dalam pelaksanaan pendidikan inklusif 2) pelaksanaan kurikulum, dan 3) aksesibilitas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek penelitian yaitu guru mata pelajaran, guru pembimbing khusus (GPK), koordinator inklusif dan siswa tunanetra. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis deskriptif- kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan inklusif terdiri dari: 1) persiapan tenaga pendidik terdiri dari guru mata pelajaran dan guru pembimbing khusus (GPK) telah menyusun kurikulum modifikasi, merancang administrasi dan evaluasi, mengadakan penilaian dan remedial, menempatkan siswa tunanetra di meja baris depan untuk menciptakan suasana yang kondusif di dalam kelas, memberikan materi dan media sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, dan GPK memberikan bimbingan kelompok 2) pelaksanaan kurikulum yakni melaksanakan tujuan dan materi yang di modifikasi dari kurikulum 2013 SMA/MA, strategi pembelajaran yang menggunakan media dalam pembelajaran seperti komputer berprogram JAWS, scanner, tape recorder, dan buku bertuliskan huruf Braille. Model kurikulum modifikasi yang ada di sekolah tersebut menggunkan duplikasi dan modifikasi, dalam perencanaannya melibatkan guru mata pelajaran; tim pendidikan inklusif dan GPK. Evaluasi pembelajaran yang terdapat di sekolah menggunakan hasil 3x ujian dan 4x tugas 3) aksesibilitas yang terdapat di MAN 2 Sleman yakni jalur pedestrian yang terdapat jalur pemandu menggunakan guiding block terletak di depan ruangan, toilet yang terdapat di sekolah terdiri dari hand rail yang terpasang di sekeliling tembok dalam toilet tesebut; memiliki WC duduk; bak mandi; kekurangan di toilet tersebut tidak memiliki tombol bahaya di dalamnya, pintu gerbang yang ada berat untuk di dorong siswa tunanetra namun untuk pintu pada setiap ruangan mudah untuk di buka dan di tutup, belum ada rambu bertuliskan huruf Braille di sekolah sebagai penanda ruangan. Kebijakan yang ada di sekolah yakni membebaskan SPP bagi siswa tunanetra, pendampingan dalam kegiatan organisasi dan perlombaan bagi siswa tunanetra dan mengikut sertakan siswa dalam berorganisasi.
Kata kunci: pendidikan inklusif, siswa tunanetra
Abstract
This study aims to describe the implementation of inclusive education for blind students in MAN 2 Sleman which is focused on: 1) preparation of teaching staff in implementing inclusive education 2) implementation of the curriculum, and 3) accessibility. This research is a descriptive research. The research subjects were subject teachers, shadow teacher, inclusive coordinators and blind students. Data collection techniques used are observation and interview. Data analysis used descriptive-qualitative analysis. The results showed that the implementation of inclusive education consisted of: 1) preparation of teaching staff consisting of subject teachers and shadow teacher had compiled a modified curriculum, designed administration and evaluation, conducted assessments and remedial, placed blind students at the front row table to creating a conducive atmosphere in the classroom, providing material and media in accordance with learning needs, and shadow teacher providing group guidance 2) implementing the curriculum that is implementing the objectives and material modified from the 2013 SMA / MA curriculum, learning strategies that use media in learning such as computers JAWS programming, scanners, tape recorders, and books with Braille letters. Modified curriculum models in the school use duplication and modification, in planning involving subject teachers; inclusive education team and shadow teacher. Evaluation of learning contained in the school using the results of 3x exams and 4x assignments 3) accessibility found in MAN 2 Sleman namely pedestrian lane where there is a guiding block using the guiding block is located in front of the room, toilets in the school consist of surrounding hand rail the inner wall of the toilet; have a toilet seat; bathtub; The shortage in the toilet does not have a danger button in it, the gate is heavy to be pushed by blind students but for the doors in each room it is easy to open and close, there are no signs that read Braille in the school as room markers. Policies that exist in schools are free of tuition for blind students, mentoring in organizational activities and competitions for blind students and involving students in organizing.

Keywords: inclusive education, blind students


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks:

 

Flag Counter