PENGARUH FORMULA PENCAMPURAN ZAT WARNA INDIGOSOL ORANYE HR DENGAN KUNING IGK TERHADAP WARNA YANG DIHASILKAN PADA PENCELUPAN KAIN MORI PRIMISSIMA, SUTRA, DAN SATIN

Ratu Rifat Nabilasari, Widihastuti Widihastuti

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil uji kualitas warna terhadap pencucian sabun, arah warna dengan pengujian uji beda warna kain dan mengetahui pengaruh pencampuran zat warna indigosol oranye HR dengan kuning IGK pada kain mori primissima, sutra, dan satin. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni dengan desain eksperimen faktorial 3x3 menggunakan 3 formula dan 3 jenis kain. Teknik pengumpulan data melalui alat atau instrumen yang sudah terkalibrasi di Laboratorium Tekstil FTI- UII dengan pengujian ketahanan luntur warna terhadap pencucian sabun (SNI ISO 105-C06:2010) dan uji beda warna kain (SNI ISO 105-J03:2015). Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptifdan kruskall wallis yang merupakan jenis uji statistik non-parametrik. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil uji ketahanan luntur warna menunjukan semua warna memiliki kualitas yang baik antara 4-4,5. Nilai uji beda warna secara laboratoris menunjukkan nilai lightness/L* tertinggi (83,80) pada formula 1 berbahan kain satin, nilai saturasi sumbu merah-hijau/a* tertinggi (54,45) pada formula 2 kain mori primissima, nilai koordinat warna sumbu biru-kuning/b* tertinggi (72,33) pada formula 3 kain mori primissima, dan nilai total refleksi cahaya/dE*ab atau paling gelap (88,60) pada formula 3 kain mori primissima. Ada pengaruh dari pencampuran warna indigosol kuning IGK dan oranye HR,berdasarkan lingkar warna RGB warna selective yellow, tangerine, orange, buttercop, amazon orange, gamboge, putty, burning sand, dan apache. Penelitian ini menghasilkan produk katalog berjudul “Hasil Pencampuran Warna Indigosol Oranye HR dan Kuning IGK” yang dapat digunakan sebagai materi dalam pembelajaran tekstil.

Keywords


Indigosol; pencampuran warna; mori primissima; sutra; satin; dan hasil warna

Full Text:

PDF

References


Fitrihana, Noor. (2008). Pengembangan Produk TPT (Tekstil Dan Produk Tekstil) Memasuki Era Global. Jurusan PKK FT UNY.

Haryanto, Tri. (2004). Pembuatan Arah Warna Indigosol Pada Bahan Katun dan Sutra. Yogyakarta: Balai Penelitian Batik dan Kerajinan.

Herlina, Sri dan Dwi Yuniasari Palupi. (2013). Pewarnaan Tekstil 1 Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas XI Semester

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta. No.10:15-20.

Istinharoh, Istinharoh (2013) Pengantar ilmu tekstil 1 untuk SMK kelas X semester1. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.

Kementrian Perindustrian Republik Indonesia.

Mei 2020. Alami Surplus Januari- April 2020, Ekspor Industri Pengolahan Naik 7 Persen. https://kemenperin.go.id. Diakses pada 1 Mei 2021.

Murwati, Sri. (2016). Teknologi Proses Batik Kombinasi Sasirangan Pada Kain Foalisima, Primisima, dan Sutera. Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, Vol. 22 : 28-38.

Prasetyo, Jamal Adi, Futya Milatina, dan Ika Yuliawati. (2017). Optimasi Voltase Dan Waktu Pada Elektrodekolorisasi Zatn Warna Indigosol Golden Yellow IRK Dengan Elektroda PbO2 dan Grafit (C). Kajen, Vol.01, No. 01 : 25-33.

Subardjo dan Sulistyani. (1992). Penelitian Pengaruh Derajad Keasaman Pada Pencelupan Batik Sutera. Kementrian Perindustrian Republik Indonesia,

Sinaga, Anita Sindar. (2019). Segmentasi Ruang Warna L*a*b. STMIK Pelita Nusantara Medan, Vol. 3, No. 1:43-46

Wibowo, Moerdoko dkk. (1975). Evaluasi tekstil bagian kimia. Bandung :Institut Teknologi Tekstil.




DOI: https://doi.org/10.21831/teknik%20busana.v11i1.19546

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Fesyen: Pendidikan dan Teknologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.